Mohon tunggu...
Inas Fauziyyah
Inas Fauziyyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mendengarkan dan mengamati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bermain Sambil Belajar, Cara Mudah Mengajarkan Puisi pada Anak

6 Desember 2024   14:30 Diperbarui: 6 Desember 2024   16:45 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Banyak orang bilang belajar puisi itu membosankan dan sulit, apalagi mengajarkannya pada anak – anak. Namun, kita bisa membuat puisi itu menyenangkan dengan permainan bahasa. Dengan permainan bahasa, perspektif puisi itu sulit akan mudah dihilangkan. Anak anak bisa mengeksplor imajinasinya dengan bermain kata, irama bahkan sampai menciptakan cerita – cerita indah melalui puisi.

Mengapa belajar sambil bermain? Karena dengan bermain anak akan lebih tertarik dan dapat meningkatkan penasaran mereka. Pengajaran dengan permainan membuat suasana tidak monoton dan tidak pula membosankan. Permainan bahasa tidak hanya membuat belajar lebih menyenangkan dan menghilangkan kebosanan, tetapi juga membuat anak berpikir kreatif, menambah pemahaman, dan memperkuat daya ingat karena dari permainan tersebut akan menghasilkan kombinasi kata – kata yang unik, yang secara tidak langsung membuat anak lebih memahami makna kata dan kalimat yang dibuat.

Artikel ini akan memberikan pemahaman terhadap bahasa; menyelami lebih jauh pentingnya bahasa, puisi; memahami puisi dengan perspektif yang berbeda, serta beberapa cara dan tips untuk membantu pembaca khususnya pendidik dan orang tua dalam mengenalkan bahkan mengajarkan puisi kepada anak – anak.

Sebelum membahas bagaimana cara mengajarkan puisi pada anak – anak mari menyelami makna bahasa terlebih dahulu. Menurut Piaget bahasa adalah hasil hubungan yang erat antara anak dan lingkungannya, dengan interaksi antara perkembangan kapasitas kognitif dan pengetahuan bahasa anak. Maksudnya perkembangan anak terjadi melalui hubungan yang erat antara anak dan lingkungannya, di mana interaksi antara kemampuan berpikir dan penguasaan bahasa anak memainkan peran penting. Bahasa sendiri memainkan peran penting untuk perkembangan kognitif anak. Sehingga permainan bahasa penting untuk meningkatkan perkembangan kognitif anak.

Bahasa cerminan dari isi pikiran yang menulis, dalam tulisan yang dapat membuahkan gagasan, pikiran, perasaan orang (Djuanda:2008). Dari bahasa, anak dapat bebas mengungkapkan gagasan, pikiran, maupun perasaannya. Isi dari bahasa tersebut dapat dituangkan dalam bentuk sastra yaitu puisi. Seperti pada artikel yang ditulis shabrina 2024 pada ruangguru, di sana menjelaskan bahwa puisi adalah karangan teks yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyairnya dengan mengutamakan keindahan kata-kata. Pada intinya walau puisi memiliki keterkaitan dengan irama, rima maupun bait, kita bisa menggaris bawahi bahwa puisi lebih kepada ungkapan perasaan penyair di dalam sebuah tulisan. Tulisan yang berisi bahasa kata.

Setelah memahami pentingnya bahasa dan puisi, akan lebih lanjut dibahas tentang tips dan cara mengajarkan puisi pada anak. Yaitu dengan permainan bahasa. Permainan bahasa yang dibahas ada 3 yaitu permainan estafet word writing, estafet puisi bisik berantai, serta permainan domikado yang dimodifikasi.

Estafet word writing dalam bahasa Indonesia yaitu menulis berantai. Dalam permainan ini anak – anak melakukan sebuah puisi bebas secara berkelompok. Permainan ini dimulai dari anggota kelompok ke anggota lain secara berantai. Ketika permainan guru atau pembimbing anak – anak bisa memberikan aturan atau batasan dalam permainan. Contohnya permainan di dalam kelas seperti yang dijelaskan pada jurnal Penerapan Permainan Estafet Word Writing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Materi Keterampilan Menulis Puisi Bebas yang ditulis oleh Agianti dkk yaitu ertama, siswa melihat gambar di Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk menemukan ide utama bersama. Setelah itu, salah satu siswa memilih kata, dan kata itu diberikan ke teman-temannya secara bergiliran. Setiap siswa yang menerima kata tersebut harus mengembangkan kata itu menjadi sebuah kalimat atau larik puisi dengan menggunakan majas. Mereka bisa memilih majas dengan bantuan yang disediakan di kolom. Setelah membuat larik, siswa menuliskan jenis majas yang digunakan dan nama mereka di akhir larik. Proses ini berlanjut hingga semua siswa selesai membuat larik, lalu larik-larik tersebut disusun menjadi puisi yang lengkap. Guru memberikan waktu tertentu untuk setiap bagian yang harus diikuti siswa. Karena dikerjakan dalam kelompok, siswa bisa saling membantu, sehingga mereka lebih mudah menyelesaikan tugas dan lebih kreatif dalam membuat puisi.

Permainan estafet bisa juga dengan bisik berantai. Permainan bisik berantai ini memiliki konsep hampir sama dengan estafet word writing. Namun perbedaanya pada cara menyampaikan antara anggota satu dengan yang lainnya. Jika word writing menyampaikan dengan menulis, estafet puisi bisik berantai ini menggunakan cara lisan. Contohnya anak pertama diberikan satu tema, kemudian ia membuat satu baris yang diteruskan kepada anggota kedua. Anggota kedua menambahkan satu baris lagi untuk diberikan kepada anggota tiga. Dan seterusnya sampai anggota terakhir. Tetapi diusahakan anggota dalam kelompok kecil, missal dari tiga sampai empat orang saja agar mengingat barisnya lebih mudah.

Dari permainan estafet tersebut meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa dengan cara yang menyenangkan. Karena permainan ini dilakukan secara berkelompok sehingga bisa melatih kerja sama dan komunikasi yang baik antar kelompok. Permainan ini juga dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir kritis dan kreatif, karena mereka di dalam permainan anak dapat mengembangkan kata menjadi larik yang bermakna dan bermajas. Selain itu, dengan adanya aturan waktu yang diberikan oleh guru, siswa belajar untuk mengelola waktu dan fokus dalam menyelesaikan tugas.

Permainan bahasa yang terakhir yang bisa diajarkan kepada anak adalah permainan domikado. Permainan tradisional dari maluku ini bisa menjadi cara kreatif dalam mengajarkan puisi pada anak. Cara bermain domikado untuk mengajarkan puisi pada anak yaitu yang pertama anak – anak membuat lingkaran terlebih dahulu, kemudian kedua tangan di atas paha yang bertumpuk dengan tangan teman di sampingnya. Tangan kanan berlawanan dengan tangan kiri. Missal kanan di atas teman sehingga tangan kiri dibawah tangan temannya. Cara bermainnya yaitu dengan menepuk tangan di sebelah kirinya ketika menyanyikan lirik lagu ‘domikado mikado eska, eska, eskado, eskado beya-beyo, sim sim, one, two, three, four, five, six, seven, eight, nine, ten.’ Nah setelah ‘ten’ anak terakhir yang terkena tepukan akan menyebutkan satu baris kata sesuai tema yang ditentukan. Begitu terus sampai mendapatkan satu bait puisi bebas.

Manfaat dari bermain ini selain untuk mengajarkan puisi dengan menyenangkan dan melatih bahasa anak adalah membuat anak melatih anak untuk menumbuhkan kepercayaan dirinya karena berbicara didepan banyak orang, kemampuan berkonsentrasi dengan menyanyikan lagu dan menggerakkan tangan sesuai gilirannya, serta meningkatkan keterampilan sosial anak dalam bekerja sama dan berkomunikasi dalam permainan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun