Lama kita tak jumpa
Dalam peredaran masa kian using
Genggaman jemari lentik hanya kiasan perasaan, kininya
Tatapan mata tak terlihat pergeseran warna hitam
Karena yang ku tatapi hanya lembaran foto mu
Kita tidak lagi bicara kata rindu
Ya waktu kian jelas memperlihatkan
Memang tak ada kompromi walau sedetik
Terhenti seketika dimana putaran kenangan
Bersorak atas klimaks damai
Sesempit tak ada lagi letusan bedil menemani tidur malam
Sehangat amarah sang BKO berjalan diperkampungan dengan botol minuman
Kita belum benar-benar damai
Dimana hak yang masih terinjak
Dimana janji masih tertulis dalam perjanjian
Tapi tak dipergunakan.
Apalah arti dari semua arti yang memiliki arti
Andai saja Ayahnya tak ditembak, mungkin dia belum menjadi yatim
Andai saja suaminya bisa berbahasa Indonesia yang benar, mungkin ibu itu belum mejanda
Sesederhana itu kehilangan nyawa, harta benda bahkan kehormatan sang gadis desa
Kita tidak mengungkit sayangku,
Kita berbicara dengan bahasa kita
Bahasa yang tak pernah didengar oleh penguasa penguasa
Yang katanya dulu bagian dari perjuangan
Ya mereka tinggalkan kekejaman bedil yang membuat wajahnya garang
Kini mereka menggunakan senjata politik dalam wajah tebar pesona
Salam kerinduan
Rakyat merdeka...
Generasi Cerdas...
Semoga penjabat cepat taubat.
INAS OOS
Banda Aceh, 15 Agustus 2010
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H