Mohon tunggu...
NASRUDDIN OOS
NASRUDDIN OOS Mohon Tunggu... melalang buana, kerja g jelas kuliahpun tidak jelas -

Ah, Gelap

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lelaki dalam Kemunafikannya

11 April 2011   05:51 Diperbarui: 13 Juli 2015   14:13 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lelaki kelihatan gagah dan perkasa namun dibalik semua itu tersimpan berbagai misteri dan fatamorgana, manusia bertopeng menutupi kebusukannya dalam celah yang berbeda bermanis-manis madu.

Jika saya tidak mendapatkan kamu maka orang lain pun juga tak boleh mendapatkan dirimu ancam seorang lelaki pada perempuan yang galau penuh resah berbalut gundah. Tak ada lagi keistimewaan dan rasa saying pada lelaki mantan pancarnya itu, Bungoeng harus bagaimana bang??. Kata bungoeng melalui pesan inbox FB.

Ternyata masih banyak lelaki yang lemah dalam tataran akalnya di balik sosoknya yang tegar terhadap perempuan, seharusnyaJaka melindungi Bungoeng bukan malah meneror, antara Jaka dan Bungoeng mereka memang pacaran, dan itu dulu, mereka telah lama putus dan Bungoeng pun kini menjalin asmara dengan lelaki pujaan barunya yaitu Jonh.

Jaka memang kelihatan jentel dan berusaha merebut kembali sisa-sisa cinta di hati Bungoeng , cinta telah kandas dalam rentetan waktu seiring detak jam tak berhenti membawa iringan waktu dalam resah hanya karna mereka tak bersama dan kini telah ada tambatan hati tiap-tiap.

Cinta dan kenangan teriringi romantisme, berkutat padahal yang tak penting dibalik topeng terbuat dari baja ah, itukah kasih saying yang kau perlihatkan pada perempuan yang kini menjalin hubungan dengan yang lain, Jaka mengajarkan sebuah keikhlasan terhadap Bungoeng bahwa kenyataan itu harus dihadapi, masalah harus diselesaikan bukan dihin dari, kini apa yang terjadi, Jaka hanya lelaki pengecut yang memang tak sanggup menerima kenytaan bahwa mereka bukan kekesih lagi dalam rajutan cinta.

Bungoeng kini rintual cintanya bersama John, lelaki yang menentramkan hati Bungoeng yang lara terterpa sang mentari yang begitu ganas pancarannya. Jonh sering diteror oleh Jaka bahkan jaka sering lebih-lebihkan cerita agar John mau meninggalkan Bungoeng. Apapun yang dilakukan oleh Jaka terhadap John, Bungoeng semuanya walau didepan Bungoeng Jaka terlihat biasa dan berwibawa seakan tak ada kemunafikan dibalik wajah lelaki itu.

Lelaki manja melebihi dari perempuan, sosok Jaka yang baik kini terungkap sudah bahwa Jaka bukan yang terbaik buat Bungoeng karna watak asli sudah kelihatan bahwa tak bias dipercaya lagi.

Cinta dan sisa-sisa cinta ku dengan kamu hanyalah masa lalu ku kilah Bungoeng pada Jaka, rasa marah dan dendam kian berkecamuk didalam sanubari Jaka, namun mereka telah lama berpisah diantara waktu itu, perpisahan memang tidak waktu yang tepat, dan tak pernah tepat, berpisah bukan berarti terpisah, berpisah berarti keadaan sudah tidak sama lagi.

Hari hari Bungoeng dirundung bingung karna Jaka menghalalkan semua cara meneror hubungan Bungoeng dengan John. Sampai kapan semuanya jelas, ungkap Bungoeng.*J

Salam

Nasruddin Oos

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun