Kalau Irak lebih dikenal dengan negeri 1001 malam, tapi kampusku lebih di kenal dengan 1001 masalah. Masalah yang satu belum selesai selanjutnya muncul masalah baru. Memang rumit ketika tumpang tindih masalah dan kebijakan, sehingga aktivitas mahasiswa sering terbengkalai. Kegiatan mahasiswa sudah selesai dan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) sudah diberi namun utang piutang belum lunas, seperti yang dirasakan oleh kawan-kawan yang aktif di bidang kesenian.
Masalah tadi sungguh mematahkan semangat kawanku. Aku mengetahuinya ketika dia berkeluh kesah sambil memegang sendok kecil sesekali dipukul pada gelas kopi, menimbulkan suara beraturan penuh irama, menurut pengamatanku sich. Sedangkan kegiatan lain yang juga dibuat oleh mahasiswa bahkan melibatkan semua lembaga mahasiswa LPJ dananya belum dikasih tapi semua uang sudah habis dicairkan. Ada apa ini? Seperti inikah momentum pilih kasih. Oh sungguh kasihan jika ada lembaga yang tidak terpilih menjadi bulu kasih itu.
Kini aku tahu kenapa masalah-masalah itu muncul tanpa penyelesaian. Mereka takut kampus itu menjadi modern, menjadi kampus yang maju di negeri ini. Mereka takut membangun daya pikir mahasiswa ke arah progresif.
Sumber : http://inasoos.wordpress.com/2009/05/12/kampus-%e2%80%9ckonyol%e2%80%9d/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H