Mohon tunggu...
Inarotul Laily
Inarotul Laily Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Fakultas Ekonomi Prodi S1 Akuntansi Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tangan Kanan Tuhan

27 Juni 2022   21:29 Diperbarui: 27 Juni 2022   22:09 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kulitnya yang mulai keriput sama sekali tak mengurangi manis semburat senyumnya

Rambut hitam lurusnya yang mulai memutih terabaikan hanya karena dia percaya bahwa nanti itulah yang menjadi senter surga

Tangannya dibiarkan terbakar dan menghitam karena dia seorang tulang punggung keluarga

Tidak ada hal-hal yang bisa dijadikan kenangan manis bahkan dia lahir sampai dewasa

Namun walaupun begitu, rintihan doa dan harapannya selalu menggema di tengah buah hatinya yang terlelap dan terjaga

Semoga, surga menjadi sosok yang merindukan dirinya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun