Mohon tunggu...
Ina Purmini
Ina Purmini Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga, bekerja sebagai pns

Menulis untuk mencurahkan rasa hati dan isi pikiran

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Menabung Saham Yuks..

6 Agustus 2023   23:49 Diperbarui: 6 Agustus 2023   23:58 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak cara dilakukan untuk berinvestasi. Ada yang dilakukan dengan membeli properti, membeli tanah, menabung emas, reksa dana, deposito, menabung uang atau menabung saham. Semua ada kelebihan dan kekurangannya tergantung tujuan kita berinvestasi. Saya bukan perencana keuangan, saya bukan ahli keuangan, tetapi sebaliknya saya hanyalah konsumen jasa keuangan, yang berhasil 'diracuni' para ahli keuangan atau ahli saham hehe..

Saya memutuskan  berinvestasi dengan menabung saham, setelah beberapa waktu yang lalu mengikuti seminar gratis tentang saham. Ada dua hal yang berbeda dalam berinvestasi saham, yaitu :

1. Trading/jual beli saham

Trading atau jual beli saham secara aktif. Pagi membeli sore dijual, atau minggu ini membeli minggu depan dijual. Bulan ini beli bulan depan dijual. Dan seterusnya dengan memperhatikan harga saham yang sangat fluktuatif secara terus menerus. Kita harus cermat kapan harus membeli dan kapan harus menjual. Membeli pada saat harga saham rendah dan menjual  kembali saat harga saham tinggi. Jika tidak cermat, bisa terjadi saham yang kita beli di pagi hari, dengan perhitungan dan analisis yang kurang jitu, pada sore harinya justru semakin turun. Hal ini tentu membuat kita merugi. Saya tidak ada waktu untuk melakukan pemantauan harga yang demikian, sebab saya juga bekerja. 

2. Menabung saham

Yang kedua adalah menabung saham. Inilah yang saya lakukan. Mengapa saya tertarik menabung saham? Padahal saya tidak tahu banyak tentang saham, mungkin hanya 1% pengetahuan saya tentang saham. Saya hanya tahu logika dasarnya saja. Saham adalah sebuah komoditas yang seiring waktu akan selalu meningkat harganya, sama seperti emas, tanah atau properti. Peningkatan harga ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan angka inflasi, sehingga ketika kita berinvestasi dalam instrumen-instrumen di atas secara jangka panjang tidak akan merugi, sebaliknya akan untung.

Lalu mengapa saya memilih saham? Mengapa tidak menabung biasa saja di bank konvensional? Toh ada jasanya juga, sederhana prosesnya. Benar bahwa menabung uang di bank ada jasanya, tetapi ada juga biaya administrasinya, ada pajak atas bunga. Jadi kalau kita menabung hanya 1-5 juta, bisa jadi saldonya tidak bertambah malah berkurang setiap bulannya terkena biaya administrasi, sebab antara bunga dan biaya administrasi lebih besar biaya administrasi.

Berbeda dengan menabung saham. Sebab tidak ada biaya administrasi bulanan, yang ada adalah biaya transaksi tetapi nilainya sangat kecil karena berdasarkan persentase. Berdasarkan pengalaman, saya rutin menabung saham setiap bulan dengan nominal tertentu (kecil juga nominalnya, karena saya hanya ASN biasa) dan sampai sekarang setelah sekitar 1 tahun dana tersebut terus bertambah, lebih besar dari jumlah dana yang disetor. Meskipun ada saham tertentu yang merah (nilainya turun), tetapi ada juga yang hijau (nilainya naik), sehingga secara kumulatif masih menguntungkan.

Alasan lain mengapa menabung saham adalah sifatnya yang liquid, mudah dicairkan ketika kita membutuhkan dana cepat. Ini berbeda dengan investasi tanah atau rumah. Butuh waktu berbulan-bulan bahkan tahunan untuk menjualnya. Kalau hanya masalah likuiditas, mengapa bukan emas saja? Emas memang mudah dicairkan, tetapi untuk jangka 1-2 tahun belum bisa mengimbangi laju inflasi. 

Adakah alasan lainnya? Iya ada. Konon katanya para pengusaha kaya raya itu, kaya dari kepemilikan sahamnya. Mereka tidak perlu ngapa-ngapain lagi dan bertambah kaya dari saham. Semakin tua semakin tidak aktif dan produktif, kemudian pensiun, penghasilan kita turun drastis. Oleh karena itu harus berjaga-jaga, bukan kita harus terus-menerus mencari uang, tapi biarlah gantian, saat kita tua nanti, uang yang bekerja untuk kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun