Sekarang ini di seluruh dunia sedang dilanda wabah/pandemi berupa Corona Virus Disease-19 atau Covid-19. Semakin hari orang yang kena covid-19 semakin bertambah banyak dan nampaknya belum ada tanda-tanda penyakit ini akan menurun kasusnya.
Sebab, sampai saat ini data perkembangan covid-19 masih menunjukkan trend kenaikan. Per 28 September 2020 jumlah kumulatif kasus positif covid-19 di Indonesia mencapai 278.722 orang, termasuk tambahan kasus hari ini sebanyak 3.509 kasus.Â
Dari jumlah tersebut sebanyak 206.870 orang dinyatakan sembuh, dan 10.473 orang meninggal dunia.
Tingginya kasus covid-19 disebabkan berbagai faktor, diantaranya memang belum diketemukannya vaksin covid-19. Sebelum ditemukan vaksin untuk melawan covid-19, Pemerintah menyarankan agar masyarakat menaati protokol kesehatan agar dapat mencegah masifnya penularan covid-19 yaitu dengan memakai masker, mencuci tangan pakai sabun (ctps) dan menjaga jarak (physical distancing).Â
Namun kenyataannya masih banyak masyarakat yang abai terhadap anjuran pemerintah tersebut dengan berbagai alasan pembenar. Sebagian masyarakat tidak percaya dengan adanya covid-19, mereka meyakini itu sebagai hoax (berita bohong) untuk keuntungan pihak tertentu.Â
Sebagian percaya bahwa kena covid-19 atau tidak, hidup atau mati adalah takdir jadi tidak perlu takut dengan covid-19 dan tidak perlu protokol kesehatan yang ribet. Sebagian lagi memang tidak memperoleh informasi yang benar tentang pentingnya menaati protokol kesehatan.
Beberapa minggu yang lalu, tanpa sengaja, saya membuktikan bahwa menaati protokol kesehatan benar bisa melindungi kita dari penularan covid-19.Â
Hari itu kami bertiga ( 1 driver dan 2 penumpang termasuk saya) mendapat tugas untuk mengikuti acara Focus Group Discussion (FGD) selama 1 (satu) hari di luar kota (ibu kota Provinsi) yang waktu tempuhnya sekitar 3-4 jam perjalanan dari kota kami.Â
Meskipun kami teman kantor, yang sehari-hari merasa sehat sehat saja, dari awal berangkat kami sepakat menaati protokol kesehatan, sehingga saat di dalam mobil selama dalam perjalanan baik berangkat maupun pulangnya, kami bertiga tidak pernah melepas masker, kecuali saat-saat tertentu seperti makan dan minum.Â
Di samping itu, driver kami juga disiplin, setiap kali selesai transaksi seperti top up e-toll di minimarket, membeli BBM di SPBU, mengambil nota/slip e-toll, membeli snack di minimarket dan lain-lain selalu memakai hand sanitizer untuk memastikan tidak ada virus yang terbawa dari transaksi tersebut.