Mohon tunggu...
Nurjannah
Nurjannah Mohon Tunggu... Freelancer - Masih belajar

Happy woman as a mother and a learner...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Saya Jadi Korban Hipnotis via Telepon

29 September 2017   09:32 Diperbarui: 29 September 2017   09:46 10527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sy: harus sekarang ya?

PN: Iya bu, saya buru-buru nih dan ini Cuma ibu saja yang belum.

Sy: Maaf, apa bisa saya lewat ATM Mandiri saja, lebih dekat (saya lagi males keluar jadi sempat meminta opsi ini)

PN: Jangan Bu, coba dulu ATM BRI nya, kalo ga bisa nanti baru tukar Mandiri.

Sempat pamit sama orang rumah kalo saya harus cari ATM.  Singkat cerita saya pergi ke Bank BRI. ATM berada didalam kantor Bank. Disana ada 2 orang satpam yang jaga. Sampai di ATM saya telp si Penipu, tapi nomornya sibuk. Saya sempat iseng mencoba ATM dan mencari cara bagaimana menggunakan no register, tapi tidak menemukan opsi dilayar ATM. Saya menelpon berulang kali dengansedikit sebel (karena saya harus keluar rumah siang-siang begini padahal saya sedang Mager). Karena menggunakan loud speaker, tingkah kesal saya sepertinya menarik perhatian satpam. Si satpam pun berdiri dari mejanya dan mendekat ke ATM. Semenit kemudian si Penipu menelpon saya. Saya menerimanya dalam mode loud speaker. Jadi pak satpam yang berada didepan ATM bisa mendengarkan.

 PN: Baiklah ibu masukkan kartu ATM ibu dan masukkan PINnya. (saya melakukannya). Sekarang ibu pilih English (disini modusnya, kebanyakan kita tidak familiar dengan istilah perbankan berbahasa Inggris yang muncul di layar mesin ATM). Coba ibu pilihBALANCE, berapa angka yang muncul bu?(ternyata angka yang muncul itu adalah jumlah saldo kita).

Beruntungnya saya (Alhamdulillah... ) saldo ATM BRI saya tinggal Rp.101.880. saya pun menyebut angka ini.

PN: wah, ga sampai 200 ribu ya bu. (si penipu kayaknya kecewa... salah orang... hehehe)

Tiba-tiba pak Satpam menepuk pundak saya.

Satpam: maaf bu, ini penipuan ya, itu siapa yang menelpon ibu?

Sy: ga pak, ini dari kantor saya (saya agak sedikit bingung habis ditepok sama pak satpam)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun