Mohon tunggu...
Inanur Ainiah
Inanur Ainiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Mainan Modern Vs Mainan Tradisional Pada Perkembangan Motorik Anak

7 November 2024   21:46 Diperbarui: 7 November 2024   22:00 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seiring berjalannya waktu, cara  bermain anak mengalami perubahan yang signifikan. Dahulu, anak-anak sering bermain dengan mainan tradisional seperti bola, gasing, dan layang-layang, serta permainan yang memerlukan aktivitas fisik di luar rumah.Namun seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, kini banyak anak yang lebih banyak menghabiskan waktunya dengan gadget dan video game.Perubahan ini berdampak besar terhadap perkembangan motorik anak, baik motorik kasar (gerakan tubuh besar) maupun motorik halus (gerakan kecil  terkoordinasi).Mainan tradisional memberikan banyak manfaat dalam perkembangan motorik anak, terutama dalam hal koordinasi tubuh dan  motorik kasar dan halus.

beberapa manfaat yang didapat anak dari bermain  mainan tradisional.Yang pertama Keterampilan Motorik Kasar (Gerakan Besar) Mainan seperti bola, lompat tali, sepeda, dan petak umpet mendorong anak untuk  aktif. Aktivitas fisik seperti berlari, melompat, dan melempar bola tidak hanya menyenangkan, tetapi juga mendorong perkembangan kekuatan, keseimbangan, dan koordinasi tubuh anak Anda.Permainan di luar ruangan yang melibatkan aktivitas fisik  langsung dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan keterampilan motorik  anak secara keseluruhan.Keterampilan Motorik Halus (Gerakan Kecil) Mainan seperti puzzle, balok kayu, atau permainan tradisional lainnya yang melibatkan manipulasi benda-benda kecil dapat melatih keterampilan motorik halus. Anak yang banyak bermain dengan benda-benda kecil belajar  menggerakkan jari tangan, tangan, dan  kaki dengan lebih tepat.Penggunaan alat tulis, alat tulis, atau penataan mainan yang memerlukan ketelitian juga dapat meningkatkan koordinasi tangan-mata anak.

Kreativitas dan Imajinasi Permainan tradisional seringkali mengandung unsur imajinasi dan kreativitas.Anak-anak dapat membuat cerita, aturan, dan peran mereka sendiri selama bermain, merangsang pemikiran kreatif dan keterampilan memecahkan masalah.Misalnya, bermain dengan naga atau berperan sebagai dokter atau guru dapat membantu anak-anak meningkatkan keterampilan sosial dan kecerdasan emosional mereka.Di sisi lain, perkembangan teknologi memberikan dampak  berbeda terhadap perkembangan motorik anak. seperti smartphone, tablet, dan konsol video game kini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari anak-anak, dan banyak anak lebih memilih bermain dengan perangkat tersebut daripada bermain di luar.

 Dampak Positif Teknologi Permainan Edukasi: Beberapa aplikasi dan permainan berbasis teknologi dapat menstimulasi perkembangan motorik halus khususnya mengenai koordinasi tangan dan mata.Misalnya, permainan yang memerlukan sentuhan layar untuk menggambar atau menyusun puzzle dapat meningkatkan keterampilan  presisi dan koordinasi anak.Pelatihan Kognitif: Beberapa video game yang membutuhkan kecepatan dan ketepatan reaksi, seperti game simulasi dan game strategi, dapat melatih otak anak dan meningkatkan kemampuannya dalam  berpikir cepat dan mengambil keputusan yang baik.

Dampak negatif teknologi yaitu Kurangnya aktivitas fisik: Salah satu masalah utama yang disebabkan oleh meningkatnya penggunaan teknologi adalah berkurangnya waktu yang dimiliki anak untuk berolahraga. Duduk  di depan layar dalam jangka waktu lama dapat mengurangi jumlah waktu yang Anda habiskan untuk melakukan aktivitas fisik, yang penting untuk pengembangan keterampilan motorik kasar.Masalah Kesehatan: Terlalu banyak waktu di depan layar tidak hanya mempengaruhi perkembangan motorik anak, tetapi juga  menyebabkan gangguan kesehatan seperti obesitas, gangguan penglihatan, dan postur tubuh yang buruk karena duduk terlalu lama dapat menimbulkan masalah.Gangguan Sosial: Permainan yang dimainkan secara digital cenderung bersifat individual sehingga dapat mengurangi peluang anak untuk berinteraksi sosial  langsung dengan teman sebayanya. Padahal, interaksi sosial sangat penting bagi perkembangan sosial dan emosional anak.

Kunci terpenting dalam mengembangkan kemampuan motorik anak adalah dengan menyeimbangkan antara aktivitas fisik menggunakan mainan tradisional dan penggunaan teknologi.Orang tua dan wali hendaknya mengawasi dan membatasi waktu yang dihabiskan anak untuk menggunakan gadget dan mendorong mereka untuk bermain di luar ruangan bersama teman-temannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun