Cemburu tanda cinta
Marah tandanya sayang
Kalau curiga, itu karena kutakut kehilangan
Kalau dekat bertengkar, kalau jauh kurindu
Jadi serba salah, buatku dilema
Tapi aku s'lalu aishiteru
Itu merupakan penggalan lirik lagu Aishiteru 3 yang dibawakan oleh Zivilia Band. Lagu tersebut tiba-tiba saja hadir dalam pikiran saya ketika kekasih saya sedang berbahagia disana bersama orang-orang tercintanya. Saya pun bertanya kepada diri saya sendiri. Apakah saya sedang cemburu? Untuk apa dan apa alasannya? Bukankah saya hanya perempuan yang ia cintai saja?
Tidak. Saya sedang tidak cemburu. Tetapi lebih kepada bertanya mengapa kamu mencintai saya sedangkan bahagiamu telah kau raih? Apa yang membuatmu mempertahankan saya sedangkan cintamu disana telah memberikan segalanya? Lalu untuk apa hubungan ini?Â
Disisi lain kamu meminta saya untuk bersabar dalam hubungan ini. Tetapi sebenarnya saya rapuh sayang. Saya selalu menguatkan diri dengan beranggapan bahwa Tuhan sedang menguji keikhlasan saya. Barangkali Tuhan bisa melihat jika untuk urusan ekonomi, sosial, atau sebangsanya saya telah mampu. Namun dalam urusan asmara, Tuhan melihat saya begitu lemah. Menduakan Tuhan dan mengagungkan hambanya yang lain demi keegoisan saya.
Entah mengapa hal itu yang saya rasakan. Apakah benar? Saya tak tahu. Saya belajar untuk menerima kondisi dan posisi ini hingga Tuhan sendiri yang mengatur dan menuntun saya pada kebahagiaan yang sebenarnya.