Mohon tunggu...
Inayatun Najikah
Inayatun Najikah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Lepas, Pecinta Buku

Belajar menulis dan Membaca berbagai hal

Selanjutnya

Tutup

Diary

Memaknai Bahagia

17 Juli 2024   15:22 Diperbarui: 17 Juli 2024   15:40 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya menyadari beberapa hari ini telah mampu untuk mengendalikan segalanya. Merasa mampu berhasil dari proses belajar tentang pengendalian diri. Namun yang namanya belajar tentu tak ada habisnya. Dan saya tentu akan terus belajar bagaimana menyelaraskan hati dan logika dalam menyikapi segala hal.

Sayang, kau pasti telah mengetahui apa yang akan terjadi jika saya pergi tanpa berpamitan dahulu kepadamu. Kejadian yang tak hanya terjadi sekali ini, lagi lagi terus berulang. Dan kau pasti akan tertawa ketika saya menceritakan apa yang saya alami tersebut.

Dua hari lalu saat saya pulang tanpa berpamitan dahulu, motor yang saya naiki pagi harinya terlihat bocor. Dan sebelumnya juga mengalami hal yang sama ketika saya tak berpamitan denganmu. Saya selalu bertanya. Kok bisa?

Saya masih terus berharap untuk bisa didekatkan dan mendampingimu dalam situasi apapun. Namun saya perlu menyadari, kehadiran saya hanya sementara bagimu. Tak akan ada kenangan apapun yang tertinggal saat perpisahan antara kita terjadi.

Kebahagiaan yang selalu saya idamkan, nyatanya harus saya pendam sedalam mungkin. Karena hal itu tak akan pernah saya dapatkan bersamamu. Kamu mencintainya, bukan saya. Dan saya harus sadar akan hal ini. Kamu hanya memanfaatkan saya untuk mengisi kekosongan antara dirimu dengannya. Setelah rasa kosong itu pergi, maka saya akan kau tinggalkan bersama kebahagiaan yang sejak lama kau idamkan. 

Saya hanya akan menjadi angin lalu. Meski begitu saya bahagia bisa mengenal dirimu dan membersamai saat kau ada masalah. Bahagiamu bukan pada saya. Saya hanyalah jembatan dan penghubung pada kebahagiaan yang kau impikan. Dan saya bahagia jika kamu bahagia. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun