Mohon tunggu...
Inayatun Najikah
Inayatun Najikah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Lepas, Pecinta Buku

Belajar menulis dan Membaca berbagai hal

Selanjutnya

Tutup

Diary

Cinta Mencari Jalannya

24 April 2024   22:09 Diperbarui: 24 April 2024   22:31 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya tak tahu mengapa setiap kali perasaan saya terluka kamu pasti mendapat masalah. Entah tiba-tiba badan menjadi panas dingin atau tiba-tiba terjatuh. Namun setiap kali kita merasa bahagia justru kamu terlihat begitu ceria seolah semua beban yang sedang menghampiri terasa mudah. Apakah kau pernah memikirkan hal ini sayang?

Seperti dua hari lalu saat kita membahas tentang cinta kita, yang akhirnya membuat saya begitu terpukul dan sakit, kamu malah memberi kabar terserempet orang saat perjalanan pulang. Dalam masa ingin sendiri tersebut akhirnya saya tak mampu berbohong bahwa keadaanmu sangat saya khawatirkan. Dan untung saja rasa sakit yang saya rasakan telah pelan-pelan memudar.

Saya tahu bahwa sebuah harapan dan keinginan itu pasti menemui dari salah satu dua jawaban. Terkabul atau tidak. Dan saya menyadari bahwa mencintai dirimu harus dengan terus berharap. Namun yang membuat saya sakit adalah ketika harapan itu selalu saja kamu patahkan. Kamu selalu mengatakan kedepan nanti saya bisa bertemu dan bersanding dengan laki-laki lain. Sedangkan saya memimpikan dan berharap bisa dipersandingkan dengan dirimu dalam ikatan yang halal. Meski sering kali kamu sampaikan bahwa kamu mencintai dan bahagia bersama saya, namun ternyata doa dan permintaanmu kepada Tuhan berbeda dengan saya.

Lantas pertanyaannya jika itu yang kamu inginkan mengapa tak sejak sekarang kamu melepaskan saya? Pertanyaan itu selalu berputar dalam fikiran saya sayang. 

Setelah kemarin bertemu dan memadu kasih kita sama-sama sepakat untuk tak membahas hal ini lagi. Kamu mengakui juga jika punya keinginan yang sama dengan saya. Dan kita sepakat untuk menjalani asmara ini begitu saja. Membiarkan cinta menemukan jalannya. Saya juga akan belajar menyiapkan hati menerima kenyataan jika pada suatu saat  nanti kamu meninggalkan saya untuk memilih bersama orang lain. Namun jika ternyata Tuhan mengabulkan harapan saya, betapa bahagianya hati ini dan saya berharap kamu juga akan bahagia bersama saya. 

Sayang, saya masih ingin terus membersamai perjalananmu. Saya masih ingin menemani kamu meraih segala cita-citamu sejak kecil. Meski yang saya lakukan tak seberapa, saya selalu meminta agar kita terus berkesalingan. Saya belum pernah jatuh cinta sedalam ini. Barangkali benar apa yang disampaikan Abi Quraish Shihab bahwa jika kamu mencintai seseorang jangan lagi tanyakan akal. Karena pasti ada salahnya. Tanyakan hatimu, dan cari pembenaran untuk akalmu. 

Maaf jika tulisan ini telat tayangnya sayang. Dan maaf jika saya hingga sampai kapanpun akan berusaha mencintai dirimu. I love you more kekasihku. By the Way terimakasih untuk bunganya. Saya sangat menyukainya. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun