Mohon tunggu...
Inayatun Najikah
Inayatun Najikah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Lepas, Pecinta Buku

Belajar menulis dan Membaca berbagai hal

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Tetaplah Bercerita

2 Agustus 2023   21:56 Diperbarui: 2 Agustus 2023   22:24 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Instagram/nephophile_bluesky

Sudah menjadi kebiasaan saat dia pergi tugas keluar kota atau saat tak bersama saya, ia pasti akan membagikan cerita dan pengalaman yang dilaluinya. Meski selalu ada kesalahpahaman yang mengawali, baik dari saya maupun dirinya. Saya berfikirnya begitu, sedangkan dia sebaliknya. Selalu begitu dan pasti mengakibatkan kami merasakan kegelisahan, kekhawatiran dan yang lainnya.

Namun meski kenyataannya demikian, kami sama-sama saling introspeksi dan menahan diri untuk tak mendahulukan ego pribadi. Dan jika saatnya kerinduan itu bertemu, kami berusaha saling mengungkapkan apa yang dirasakan. Tentang apa yang membuat kami gelisah. Benar kata pepatah, jika kerinduan akan menyebabkan orang yang merindu akan bertindak sesuka hati (mencari perhatian lebih).

Mengutip apa yang pernah kekasih saya katakan, bahwa permasalahan dan kesalahpahaman diantara kami saat berjauhan maupun dekat, bukan membuat cinta kami berkurang. Tetapi malah ia menjadi pupuk akan semakin kuatnya cinta yang kami rasakan. 

Karena semakin kesini baik saya maupun dirinya, kami sama-sama saling belajar untuk bersikap dewasa. Saling memberikan kebebasan tanpa ada yang lebih dominan atau merendahkan yang lainnya. Saling menjaga privasi masing-masing, saling mendukung satu sama lain, dan kesalingan yang lainnya. Kami tengah dan akan selalu belajar akan hal itu. Karena kami sama-sama tahu bahwa yang namanya hubungan antara laki-laki dan perempuan, cintanya hanya sepersekian persen. Sisanya adalah komunikasi.

Seperti beberapa waktu yang lalu saat dia tengah bertugas di Ibukota. Ia tak henti memberikan kabar kepada saya baik melalui video call maupun yang lain. Ia berusaha menyempatkan diri agar saya tak merasa khawatir akan keadaannya. Begitu juga saya. Meski kadang kala saya sering uring-uringan tak jelas kepadanya. Saya kira itu efek dari sebuah kerinduan yang mendalam.

Ada satu cerita yang benar-benar membuat saya begitu bangga padanya. Ketika itu ia tengah menjadi pendengar bagi kawannya yang sedang curhat soal kehidupan pribadi. Kawannya memiliki seorang anak yang berkebutuhan khusus. Ia mendengarkan cerita itu dengan seksama. Lantas ia menanggapinya dengan sebuah kalimat begini.

"Tidak apa-apa pak. Mungkin bapak diuji oleh Tuhan dalam hal itu. Namun bisa jadi bapak lebih diberkati Tuhan pada yang lainnya. Contoh kelancaran ekonomi dan sebagainya."

Si kawannya manggut-manggut dengan tanggapan kekasih saya. Karena baginya tanggapan tersebut baru hanya kekasih saya yang melontarkan. Selebihnya malah menimpali dengan pertanyaan bagaimana anaknya kok bisa seperti itu dan semacamnya.

Saya tersenyum saat mendengarkan cerita darinya. Dalam hati saya merasa sangat bersyukur sekali dipertemukan dengan laki-laki sebaik dirinya. Tak ada kata yang pantas selain untaian doa untuknya seorang baik saat saya tengah beribadah maupun sedan dalam keadaan yg lain.

Sayang, teruslah belajar untuk berbuat baik. Kedua telinga saya siap untuk mendengarkan kisah dan cerita-cerita kejadian yang kau lalui. Semoga kau tak akan bosan. Saya mencintaimu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun