kucing yang akhir-akhir ini sering kali mampir kerumah. Biar terlihat akrab, saya memberinya nama "Si Momong". Saya tak tau ia datang darimana. Tiba-tiba saja memasuki rumah dengan mengeluarkan suaranya yang khas. Yang semua orang pasti mengenalnya.
Saya punya pengalaman menarik dengan seekorSingkat cerita saya dulu pernah memelihara kucing. Berjenis kelamin perempuan dan laki-laki. Saya merawat mereka hingga tumbuh besar. Kucing-kucing itu pada akhirnya mati karena memakan tikus yang telah masuk perangkap milik pakde.Â
Saya yang baru senang-senangnya punya kucing, sontak hati saya tersayat melihat mereka terbujur kaku. Kemudian saya menguburnya di pekarangan belakang rumah sambil terisak menangis. Sungguh dramatis bukan.
 Setelah kematian kucing-kucing itu saya tak pernah memelihara hewan itu lagi. Hingga suatu ketika datanglah seekor kucing laki-laki. Ia berjalan berlenggak lenggok layaknya model yang berjalan diatas catwalk.Â
Saya mencoba berbicara dengannya. Saya tanya, kamu darimana datangnya, cing. Sudah tentu tampak aneh. Kucing kok diajak bicara. Tapi anehnya si kucing menyahut pertanyaan saya dengan mengeong.Â
Saya mencoba menerka apa yang diucapkannya waktu itu. Mungkin kira-kira begini, "saya hanya berjalan dan sampailah disini." Rupanya kucing ini paham bahasa manusia. Ataukah saya yang sok mengerti bahasa kucing. Haha
Momong terus mengeong dan tiba-tiba menggeluti kaki saya. Seolah ingin bermanja. Saya menyambutnya dengan mengelus kepalanya perlahan. Karena setahu saya kucing suka bila dielus, ia merasa disayangi. Seperti halnya kepala saya saat dielus oleh mas saya. Saya pun merasa disayangi.Â
Hal unik terjadi selama bulan puasa kemarin. Setiap menjelang berbuka momong selalu mendekati saya maupun ibu sambil mengeong. Yang saya pikirkan waktu itu adalah ia sedang menunjukkan ekspresi kelaparan dan hendak meminta jatah makan. Rupanya benar. Setelah saya kasih jatah makan, ia dengan lahap memakannya dan berhenti mengeong dan membuntuti saya.Â
Paginya saat saya berangkat bekerja momong selalu tidur dikursi. Saya pernah mengkonfirmasi kepada adik saya apa kalau pagi hingga sore momong selalu datang dengan mengeong. Jawabnya tidak. Wah jangan-jangan momong ikut puasa nih. Karena kejadian ini tak hanya sekali saja.Â
Hal lainnya yang menarik adalah setiap pagi saat saya telah selesai beraktivitas layaknya ibu rumah tangga, momong selalu menghampiri saya dengan mengeong.
Feeling saya mengatakan bahwa ia minta jatah sarapan. Sama pada saat bulan puasa kemarin. Lantas saya mengabulkan permintaannya. Benar saja ketika sudah saya kasih makan ia berhenti mengeong dan langsung tidur di bangku teras rumah. Rupanya begitu triknya. Perut kenyang mimpi pun datang. Lama kelamaan saya jadi hapal tingkah si makhluk kecil ini.