Mohon tunggu...
ina mutmainnaa
ina mutmainnaa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Saya seorang mahasiswa ilmu gizi fakultas kesehatan masyarakat Uniiversitas Hasanuddin

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjelajahi Tantangan dan Solusi dalam Penanganan Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

25 September 2024   08:27 Diperbarui: 25 September 2024   08:31 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bayi berat lahir rendah (BBLR), yaitu bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram, menjadi perhatian penting dalam bidang kesehatan global. Prevalensi BBLR cukup tinggi, terutama di negara berkembang, dan sering kali berhubungan dengan berbagai faktor, seperti kondisi kesehatan ibu, kebiasaan prenatal, dan akses terhadap layanan kesehatan. Tantangan yang dihadapi dalam penanganan BBLR sangat kompleks dan mencakup risiko kesehatan jangka pendek dan jangka panjang, termasuk masalah pernapasan, infeksi, dan gangguan pertumbuhan.

Salah satu tantangan utama adalah tingginya tingkat komplikasi yang dialami bayi BBLR. Mereka lebih rentan terhadap penyakit seperti sindrom gangguan pernapasan dan infeksi nosokomial, yang dapat memperpanjang masa rawat inap dan meningkatkan biaya perawatan. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa BBLR memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami keterlambatan perkembangan dan masalah neurologis di masa dewasa. Dengan tantangan ini, penting bagi tenaga medis untuk memberikan perawatan yang sesuai dan komprehensif.

Solusi untuk menangani BBLR mencakup perawatan intensif neonatal yang memadai. Perawatan ini mencakup pemantauan ketat terhadap tanda-tanda vital, penggunaan inkubator untuk menjaga suhu tubuh, serta pengelolaan nutrisi yang tepat. Pemberian ASI eksklusif adalah pilihan terbaik, karena ASI mengandung antibodi dan nutrisi yang diperlukan untuk mendukung pertumbuhan. Jika ASI tidak tersedia, susu formula yang dirancang khusus untuk bayi prematur dapat menjadi alternatif.

Selain perawatan medis, pendekatan multidisipliner juga sangat penting. Keterlibatan berbagai profesional kesehatan, seperti dokter, perawat, dan ahli gizi, dapat memberikan dukungan yang lebih holistik bagi bayi BBLR. Pendidikan orang tua juga tidak kalah pentingnya. Mereka perlu dibekali pengetahuan tentang tanda-tanda peringatan yang harus diperhatikan, serta cara merawat bayi BBLR di rumah setelah keluar dari rumah sakit. Ini dapat meningkatkan hasil kesehatan dan mengurangi risiko komplikasi lebih lanjut.

Penting untuk menciptakan program intervensi yang bersifat preventif, seperti perawatan prenatal yang lebih baik dan edukasi bagi calon ibu tentang risiko yang dapat mempengaruhi berat lahir bayi mereka. Upaya ini harus dilakukan dengan melibatkan komunitas untuk memastikan akses yang lebih baik terhadap layanan kesehatan bagi ibu hamil dan bayi baru lahir.

Dalam menghadapi tantangan-tantangan ini, kolaborasi antara pemerintah, lembaga kesehatan, dan masyarakat sangat penting. Investasi dalam penelitian dan pengembangan program-program yang fokus pada BBLR dapat membantu meningkatkan pemahaman dan penanganan masalah ini secara lebih efektif.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun