Mohon tunggu...
Inamul Hasan
Inamul Hasan Mohon Tunggu... Freelancer - Pegiat Literasi

Santri | Mahasiswa | Researcher | Traveler | Peresensi | Coffee Addict | Interested on History and Classical Novels

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Melihat Pesantren Anak Berkebutuhan Khusus di Yogyakarta

3 Desember 2019   04:30 Diperbarui: 3 Desember 2019   09:43 1812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak-anak penyandang disabilitas ini, harus diperlakukan secara manusiawi. Beberapa orang tua salah dalam menyikapi/mendidik anak-anak disabilitas ini. Biasanya orang tua malu, akibat omongan tetangga. 

Supaya tidak menjadi 'sampah' di masyarakat, anak tersebut dikurung di rumah. Padahal tidak begitu caranya. Itu hanya membuat mereka semakin kaku dan tidak bisa mengembangkan diri.

Pesantren ini menjadi salah satu solusinya. Di pesantren ini mereka setidaknya bisa mengurus diri sendiri, tidak menyusahkan orang lain, walaupun tidak pintar dalam hal akademik.

Mereka yang berada di sini juga diakibatkan oleh pornografi, putus sekolah, dan juga broken-home. Di sini kalian juga akan menemukan keanehan lainnya. 

Ada yang makan semen, main kotoran, memecahkan bata, megang kaca, dan lain sebagainya. Itu hal yang biasa di sini, sebagaimana kata pengurus pesantren ini.

Pada akhirnya, pesantren ini sudah diakui dan mendapatkan sokongan yang kuat dalam menangani/mendidik anak-anak penyandang disabilitas. Mereka tidak hanya  berasal dari Jawa saja, ada yang berasal dari Sumatera, Kalimantan, dan juga Sulawesi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun