Menjadi diri sendiri disini bukan berarti menjadi manusia yang sering menyendiri, yang selalu menghindari dari keramaian atau senang bekerja sendiri padahal di tempat kerja ada tim. Bukan begitu konsepnya, hehehe.
Kalau bahasa orang-orang sekarang adalah dengan Self-Love atau mencintai diri sendiri.
Memperhatikan kondisi mental dalam bekerja tentu memiliki peran penting untuk seseorang yang berniat akan mendaftar kerja di sebuah instansi, perusahaan maupun tempat lain. Namun, esensi yang sebenarnya bahwa skill di dukung mental yang sehat lahir dari Self-Love itu sendiri.
Adapun jika kita lihat beberapa tingkatan agar dapat self-love
- Self Awareness (Kesadaran diri)Mencinta diri sendiri yang utama adalah dapat menganalisa apasih kelebihan diri, apa sih yang menjadi kekurangan dari diri kita, apasih yang menjadi makanan, minuman dan lain sebagainya, yang menjadi favorit kita. Sehingga melalui analisa mandiri tersebut kita tidak takut untuk mengambil sebuah keputusan atau tindakan. Dan melalui kesadaran tersebut kita tahu bahwa setiap pilihan yang kita ambil tentu memiliki resiko. Jadi kesadaran penuh disini, membawa peran penting seseorang dalam mencintai diri sendiri.
- Self Worth (Nilai diri)Jika seseorang sudah cukup baik dalam menyadari hidupnya, ia akan memiliki sebuah prinsip untuk dijadikan akar, saka "penyangga" yang kuat dalam menjalani kehidupan. Self worth  akan hadir ketika seseorang sudah cukup berani menerima kekurangan, kelebihan ataupun hal-hal yang menyangkut dirinya, maka ia tidak perlu mengikuti standar penilaian orang lain, karena ia sendiri tahu apa yang menjadi standar untuk dirinya sendiri.
- Self Esteem (Kepercayaan diri) Hasil penilaian atau evaluasi terhadap diri sendiri itu tadi memberikan pemahaman bahwa manusia memiliki keterbatasan atau eksistensi dari manusia sendiri tidak punya daya yang cukup  untuk mengendalikan hidup yang sepenuhnya, misalnya saja "kita tidak dapat menentukan hasil sebuah pekerjaan sesuai 100% dengan apa yang kita harapkan, juga menyadari bahwa orang lain pun demikian, hanya saja setiap orang memiliki jatah waktu dan proses yang berbeda" sehingga berhenti untuk membanding-bandingkan diri dengan orang lain.
- Self Care (Perawatan diri)Self Care menjadi sebuah kegiatan untuk menyeimbangkan hidup dengan memenuhi kebutuhan dalam mempertahankan kehidupan, kesehatan dan lain sebagainya. Misalnya, jika waktunya makan atau terdapat jeda istirahat ketika berada di tempat kerja, berikan hak tubuh kita menerima asupan terlebih dahulu baik itu asupan raga maupun jiwa.
Terkadang, kita malu untuk memulai suatu hal karena sudah mendengar suara bising dari tetangga, rekan kerja hingga teman lama.
Sudah cukup, membuang-buang energy untuk hal---hal yang mengganggu kesehatan mental diri sendiri.
Untuk tetap produktif dan bahagia dalam bekerja, selalu ingat pula tujuan apa yang ingin di capai suatu instansi atau lembaga itu, dengan perasaan yang
- Optimis dan Menghargai waktu, dan yakin bahwa keputusan yang sudah di ambil adalah keputusan yang benar. Tetap menjaga komunikasi yang baik terhadap rekan kerja, maupun atasan tanpa mencari topeng pembenaran. Disamping tujuan kita bekerja itu, tetap usahakan bahwa kita menjadi diri sendiri dengan memegang prinsip hidup.
- Tetap menjadi diri sendiri Berani untuk memulai, berkarya dengam langkap pasti bahwasanya apapun yang kita lakukan dalam sebuah pekerjaan memberikan manfaatnya.
- Kebijakan mengakhiri dan menerima hasil
- Bahwasanya ada kalanya dalam sebuah keputusan seseorang harus berani mengakhiri dan menerima hasil apa yang sudah lembaga atau instansi tersebut putuskan misalnya "Mutasi atauu Resign" karena ada sebuah alasan yang berasal dari kita. "selalui ingat bahwa manusia memiliki  batas kemampuan" sehingga terdapat perubahan proses menuju kondisi yang lebih baik dari sebelumnya baik untuk yang bekerja maupun bagi lembaga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H