Mohon tunggu...
Inamah
Inamah Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Poltekkes Kemenkes Maluku Pada prodi Gizi

Olahraga, membaca

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Peran Pola Makan Dalam Mempengaruhi Kesehatan Mental

31 Desember 2024   13:48 Diperbarui: 31 Desember 2024   13:48 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kesehatan mental adalah komponen penting dari kehidupan manusia. Banyak hal yang dapat mempengaruhi kesehatan mental, salah satunya adalah pola makan. Pola makan yang sehat dan seimbang dapat membantu menjaga kesehatan mental, sedangkan pola makan yang tidak sehat dapat memperburuk kesehatan mental. Kesehatan mental adalah kondisi yang kompleks dan dipengaruhi oleh banyak hal, seperti genetik, lingkungan, dan gaya hidup. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan mental adalah pola makan terdapat penelitian telah menunjukkan bahwa pola makan yang sehat dapat mengurangi risiko gangguan mental seperti depresi dan kecemasan (Lai et al, 2014).

Pada sebuah studi mengenai Nutrition and Mental Health ditemukan bahwa apabila individu cenderung mengkonsumsi makanan olahan, akan semakin besar kemungkinan individu tersebut mengalami resiko besar terhadap kesehatan mentalnya, seperti depresi dan kecemasan. Sebaliknya, apabila individu mengkonsumsi makanan yang kaya akan vitamin dan mineral, seperti sayur mayur, buah-buahan, tinggi lemak sehat, kacang-kacangan, serta protein, maka semakin terlindungi dari gangguan kesehatan mental (Rucklidge & Kaplan, 2016).

Penelitian lain juga menyebutkan bahwa terdapat dampak yang signifikan mengenai kekurangan gizi pada masa kanak-kanak yang dapat berpengaruh terhadap beberapa aspek, diantaranya hal akademis, kognitif, dan juga perilaku. Selain itu, dampak kekurangan gizi juga dapat berpengaruh terhadap tingkat keaktifan atau tingkat ketidakaktifan yang tidak seimbang, serta respon emosional yang sulit dikendalikan. Maka dari itu, sangat penting untuk mengurangi malnutrisi pada anak karena sangat penting untuk mencegah terjadinya dampak neurokognitif jangka panjang (Kirolos et al, 2022).

Pada penelitian yang mengkaji tentang pola makan yang mempengaruhi gejala depresi pada mahasiswa ditemukan bahwa konsumsi buah dan sayuran memiliki kaitan dengan penurunan gejala depresi pada mahasiswa. Temuan ini menyoroti pentingnya menerapkan pola makan sehat, khususnya dengan mengintegrasikan buah dan sayuran ke dalam menu harian, sebagai salah satu upaya untuk mengurangi gejala depresi. Penelitian ini menunjukkan bahwa kebiasaan makan yang sehat, dengan fokus pada nutrisi dari buah dan sayuran, dapat berfungsi sebagai faktor pelindung terhadap gangguan kesehatan mental, terutama depresi, di kalangan mahasiswa (Zuhrah & Ismawati, 2023) .

Pada penelitian yang berjudul "Mengoptimalkan Asupan Zat Gizi sebagai Upaya Preventif dalam Mengatasi Masalah Kesehatan Mental" mendapatkan hasil bahwa Sebagian besar masyarakat mengalami gejala kecemasan, depresi, dan stres selama pandemi COVID-19. Oleh karena itu, meningkatkan asupan nutrisi seperti omega-3, asam folat, asam amino (protein), vitamin B12, A, C, D, dan E, serta mineral seperti selenium dan zinc, termasuk probiotik, dapat menjadi salah satu langkah preventif yang dapat dilakukan untuk mendukung kesehatan mental (Kristy & Mahmudiono, 2022).

Sumber:https://www.antaranews.com/berita/4111980/diet-mediterania-bisa-turunkan-kecemasan-dan-stres-pada-lansia

Diet mediterania merupakan salah satu langkah preventif yang dapat digunakan sebagai intervensi dalam meningkatkan kesejahteraan mental seseorang. Diet Mediterania menekankan pada peningkatan konsumsi sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian utuh, minyak sehat, serta konsumsi ikan dan makanan laut dalam jumlah yang moderat. Sebuah studi terbaru dari University of South Australia menunjukkan bahwa  menerapkan diet Mediterania dengan lebih baik dapat membantu mengurangi gejala stres dan kecemasan pada lansia. Temuan ini diperoleh dari penelitian yang melibatkan 294 peserta berusia 60 tahun ke atas di Australia.

Para peneliti dari Brigham and Women's Hospital dan Harvard Th Chan School of Public Health, melakukan penelitian untuk mengkaji pengaruh diet mediterania terhadap PTSD yang melibatkan 191 perempuan yang diantaranya 44 orang dengan gejala PTSD, 119 memiliki trauma, dan 28 tidak mengalami keduamya. Ditemukan bahwa mereka yang menerapkan diet ini lebih sedikit mengalami gejala PTSD

Dari beberapa penelitian dan studi diatas dapat disimpulkan bahwa pola makan memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan mental. Pola makan yang sehat dan seimbang, seperti mengkonsumsi makanan yang kaya akan vitamin dan mineral, serat dan biji-bijian, serta protein dan lemak sehat dapat membantu mengurangi risiko gangguan mental, sedangkan pola makan yang kurang tepat dapat memperburuk kesehatan mental. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan pola makan dan mengkonsumsi makanan yang sehat dan seimbang untuk menjaga kesehatan mental.

Referensi:

  1. Kirolos, A., Goyheneix, M., Kalmus Eliasz, M., Chisala, M., Lissauer, S., Gladstone, M., & Kerac, M. (2022). Neurodevelopmental, cognitive, behavioural and mental health impairments following childhood malnutrition: a systematic review. BMJ global health, 7(7), e009330. https://doi.org/10.1136/bmjgh-2022-009330
  2. Kristy, N. C., & Mahmudiono, T. (2022). Mengoptimalkan Asupan Zat Gizi sebagai Upaya Preventif dalam Mengatasi Masalah Kesehatan Mental: Sebuah Tinjauan Literatur Optimizing Nutrient Intake as a Preventive Effort in Overcoming Mental Health Problem: A Literature Review https://e-journal.unair.ac.id/MGK/article/download/33925/22975
  3. Lai, J. S., Hiles, S., Bisquera, A., Hure, A. J., McEvoy, M., & Attia, J. (2014). A systematic review and meta-analysis of dietary patterns and depression in community-dwelling adults. The American journal of clinical nutrition, 99(1), 181--197. https://doi.org/10.3945/ajcn.113.069880
  4. Rucklidge, J. J., & Kaplan, B. J. (2016). Nutrition and mental health. Clinical Psychological Science, 4(6), 1082-1084. https://doi.org/10.1177/2167702616641050
  5. Zuhrah, P., & Ismawati, R. (2023). HUBUNGAN KONSUMSI BUAH DAN SAYUR DENGAN KEJADIAN GEJALA DEPRESI PADA MAHASISWA S1 GIZI. Jurnal Gizi Masyarakat Indonesia (The Journal of Indonesian Community Nutrition), 12(2). https://doi.org/10.30597/jgmi.v12i2.26892
  6. https://www.antaranews.com/berita/4111980/diet-mediterania-bisa-turunkan-kecemasan-dan-stres-pada-lansia
  7. https://www.idntimes.com/health/fitness/misrohatun/manfaat-diet-mediterania-untuk-kesehatan-mental

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun