Mohon tunggu...
Ina Lestari
Ina Lestari Mohon Tunggu... -

Aktivis Puding

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perpustakaan Umum Dinten Minggu, Upaya Peningkatan Minat Baca Masyarakat Indonesia

8 Mei 2011   14:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:56 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membaca merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia dalam bidang pendidikan. Hal ini dikarenakan, melalui membaca manusia dapat belajar mengenal keadaan sekitarnya. Sehingga manusia dapat mengetahui informasi-informasi terbaru tentang lingkungan dan perkembangan masa kini. Untuk itulah manusia membutuhkan bahan bacaan atau media informasi. Bahan bacaan dapat kita peroleh dari buku, koran, majalah, tabloid, paper, dan lain-lain.

Namun, sayangnya minat masyarakat untuk membaca masih rendah dikarenakan kurang tersedianya bahan-bahan bacaan tersebut. Hal ini pula yang terjadi pada masyarakat sekitar kampus IT TELKOM. Kurangnya media bahan bacaan, membuat semangat membaca masyarakat sekitar kampus IT TELKOM rendah.

Melihat kondisi seperti ini, sekumpulan mahasiswa IT Telkom yang tergabung dalam Komunitas PUDING tergerak untuk menyediakan sarana kegiatan membaca dengan membuat Perpustakaan Umum Dinten Minggu yang disingkat PUDING. Komunitas ini dibentuk oleh 5 orang mahasiswa yaitu Hartanto Prabowo, Ina Lestari, Ridhy Rinanda, Isma Choiriyah dan Syafinatul Fitri. Kelima mahasiswa ini, mengajak KBM IT Telkom dalam mewujudkan Kampung Baca di daerah sekitar kampus IT Telkom.

PUDING bersifat umum untuk masyarakat tidak hanya mahasiswa saja. Anak-anak sekolah dan orang tua yang sedang berlalu-lalang di kampus IT Telkom pun sering berkunjung untuk membaca di PUDING. Mereka mulai membuka perpustakaan dari pukul 06.00- 10.00 WIB.

Buku yang tersedia sangat beragam, ada buku pelajaran SD, SMP, SMA, novel, cerpen, buku pertanian, pertambakan, Resep, Agama, Teknologi, Psikologi, Politik, Sosial, Kebudayaan, dan buku khusus anak-anak. Selain buku, tersedia juga tabloid, majalah dan koran terbaru. “Kami menyediakan koran, tabloid dan majalah, sebagai upaya kami dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat sekitar kampus.” kata salah satu personil Komunitas Puding, Ina Lestari.

Selain menyediakan buku-buku yang bisa dibaca, Komunitas Puding berinisiatif untuk memberikan bimbingan belajar singkat bagi anak-anak SD yang menginginkan untuk diajarkan tentang pelajaran sekolah yang belum mereka pahami, dan ada juga program Membaca Ceria untuk anak-anak yang belum bisa membaca, di program ini salah satu personel Komunitas Puding, Ridhy membacakan dongeng dari salah satu buku koleksi Puding. Para orang tua dapat beristirahat sejenak setelah berjalan-jalan di sekitar kampus dengan membaca buku-buku Islami, buku-buku tips, novel, koran, tabloid dan Majalah.

Perpustakaan yang sejak 6 Maret 2011 dibuka ini, Lewat program Satu Buku Berjuta Manfaat nya mampu mengumpulkan sekitar 500 buku. Buku-buku tersebut terkumpul dari sumbangan Mahasiswa IT Telkom baik secara individual ataupun dari perwakilan Organisasi Kampus. Setiap Minggu selalu saja ada teman mahasiswa yang membawa beberapa buku untuk disumbangkan. Ini merupakan salah satu kepedulian Mahasiswa IT Telkom dalam peningkatan minata baca masyarakat Indonesia.

Masyarakat pun sangat antusias untuk membaca buku di Perpustakaan Umum Dinten Minggu ini, yang setiap Minggunya mampu menarik sekitar 100 pengunjung. Para Orang tua datang mengajak putra-putrinya untuk membaca buku. “Sangat bagus, sangat membantu untuk meningkatkan gemar membaca apalagi buku yang tersedia ada buku pengetahuan, buku anak-anak, ilmiah. Tempatnya pun sangat nyaman cukup teduh disini. Yah, kalau bisa ya berlangsung lama, angan hanya satu atau dua bulan saja.” ungkap salah satu pengunjung setia Puding, Sabar.

Ina Lestari

Mahasiswa S1 Teknik Informatika 2009

Institut Teknologi Telkom

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun