KOTAKU
Kecil tapi indah
Tak ada gedung yang menjulang
Hanya satu, dua, atau tiga
Itu pun bukan gedung yang megah
Bukan sumber minyak bumi
Bukan pula kawasan industri
Hanya sekedar pemakai dan pembeli
Umurnya seumur jagung
Dulunya seorang anak
Tapi sekarang hidup mandri
Gerimis menusuk tanah
Keutungan bagi kotaku
Tapi aku tak ingin tanah yang
Ku diami ini merintih kesakitan
Tak ingin pula menjerit kedinginan
Karna itu merugikan kotaku
Satu batang untuk kotaku
Nyawa untuk hidupku
Kotaku  pintu gerbang
Antra kota Barat dan kota Timur
Kotaku kota Transito
Kotaku bukan kota pemberi
Tapi di butuhkan kota lain
Aku bangga
Bernafas di kotaku
Menghirup udara segar
Ketika embun jatuh di pucuk-pucuk hijau
Adat istiadat, ramah, dan bertatakrama
Aku lakukan setapak demi setapak di setiap aktifitasku
Kotaku kota Banjar
Wahai Indonesia
Jangan kau pandang rendah kotaku
Jangan kau anggap remeh kotaku
Kotaku  pendonor benih-benih perdamaian
Seiring  berjalan detik ke menit
Kotaku melangkah setapak demi setapak
menuju pintu gerbang kemajuaan
Mencapai puncak kemakmuran
Kotaku indah, damai,
asri nan mandri
Kotaku kota Banjar
aku persembahkan untuk kotaku tercinta kota BANJAR PATROMAN, JAWA BARAT
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H