Mohon tunggu...
Inah Purnamasari
Inah Purnamasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Semua harus dikerjakan sendiri

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Dukungan Negara-negara Besar untuk Palestina, Apakah Hanya Negara Islam?

16 Mei 2021   17:24 Diperbarui: 16 Mei 2021   17:25 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Israel serang jamaah di masjid Al-Aqsa, ketika kaum muslimin palestina sedang melaksanakan ibadah. Serangan tersebut tidak hanya dilakukan sekali bahkan berulang kali sehingga menyebabkan banyak jatuhnya korban jiwa. Serangan tersebut membuat gempar seluruh dunia, apalagi negara-negara islam. Serangan tersebut ditujukan ke wilayah Gaza dan masjid al-aqsa. Dimana masjid tersebut adalah icon penting bagi umat islam.

Berbagai negara islam memberikan peringatan keras terhadap Israel atas serangan agresinya terhadap Palestina. Negara tersebut adalah Yordania, Arab, Turki, Malaysia, Brunei dan Indonesia. Karena serangan tersebut menyebabkan jatuhnya ratusan korban jiwa.

Menteri luar negeri Yordania Ayman Safadi mengatakan kerajaan akan melakukan yang terbaik untuk melindungi hak-hak warga Palestina dari klaim pemilikan oleh pendatang yahudi. Bahkan presiden Indonesia mengutuk serangan Israel yang telah menyebabkan jatuhnya ratusan korban jiwa, termasuk perempuan dan anak-anak. Agresi Israel harus dihentikan. Ujar presiden dalam cuitannya di akun twitter resminya @jokowi pada sabtu (15/5).

Bahkan dukungan tersebut tidak hanya berasal dari negara islam saja tetapi negara besar lainnya, sebab agresi ini melanggar kemanusiaan. Negara barat seperti London pada tanggal (9/5) ribuan demonstran yang pro-palestina berunjuk rasa mereka menuntut Israel menghentikan serangan udara dijalur Gaza yang telah menewaskan puluhan orang. Bahkan perdana menteri Inggris Boris Johnson pada (12/5) menulis di tweet "Saya mendesak Israel dan Palestina untuk mundur dari tepi jurang dan kedua belah pihak menunjukan pengekangan. Inggris sangat prihatin dengan meningkatnya kekerasan dan korban sipil dan kami ingin melihat penurunan ketegangan yang mendesak".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun