Mohon tunggu...
Yantul
Yantul Mohon Tunggu... Novelis - Mahasiswa Pendidikan Agama Islam

Pecinta Diksi Manis, yang melariskan garis-garis makna yang kian merana. UMM'18 Karya: https://www.wattpad.com/story/231921991-aku-dan-sepucuk-kisahmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Abstraksi Pikiran

17 Juli 2020   19:29 Diperbarui: 17 Juli 2020   19:25 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pada sebuah Rumit yang melilit
Pada sebuah Ricuh yang mengacuh
Kau berikanku sebuah kado yang melilit
Hingga leherku sesak oleh rasa yang bergaduh

Bagaimana tidak?
Pagi tadi kau berikanku sebuah ucap yang berontak
Membuat dada ini ditikam gundah yang melamat
Padahal yang kuinginkan adalah kata selamat
Untuk menyapa pagi hariku yang melambat

Wahai, aku tak tau sedang terjadi apa pada kepalaku
Ribuan spekulasi muncul untuk membenciku
Mengucap sumpah serapah untukku
Yang sedang berkemelut dengan cemas dan rindu

Abstrak
Sungguh abstrak pikiran bergelanyut dalam lembayung angan
Sedang teramat nyata, dalam mata dan ingatan
Mungkin benar petuah itu,
 Rasa adalah ciptaan daksa yang dapat dipaksa
Tapi tak mudah untuk memaksanya

Sebab kita punya hati
yang tak dapat dimengerti
Semua perangai dan pekerti

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun