Dalam rangka melaksanakan program kerja yang selaras dengan tema KKN yaitu SI PENTING (Mahasiswa Peduli Stunting), mahasiswa KKN Tematik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) pada bulan Agustus 2023 melakukan survei wawancara kepada orang tua yang memiliki anak terindikasi stunting dalam rangka memastikan bantuan dari pemerintah berjalan dan tersalurkan dengan tepat serta membantu proses pendataan anak stunting di Kelurahan Mangkubumi, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya.
Survei tersebut dilakukan bersamaan dengan kegiatan posyandu bulanan di 18 RW yang tersebar di Kelurahan Mangkubumi dalam waktu 9 hari diantaranya yaitu Posyandu Anyeulir, Posyandu Burujul, Posyandu Cibatur, Posyandu Ciponyo, Posyandu D’Village, Posyandu Gunung Kondang, Posyandu Kamboja, Posyandu Karang Kawitan, Posyandu Liung Gunung, Posyandu Mawar, Posyandu Melati I, Posyandu Melati II, Posyandu Panyarang, Posyandu Sambong Girang, Posyandu Sedap Malam, Posyandu SGI, Posyandu Sirna Sari, dan Posyandu Sukamekar.
Pada pelaksanaannya, mahasiswa KKN berkolaborasi dengan Puskesmas Mangkubumi serta para Kader Posyandu di setiap RW. Sebelum melakukan survei wawancara, mahasiswa KKN terlebih dahulu mencari informasi mengenai daftar jumlah dan nama orang tua dari anak yang terindikasi stunting yang dibantu oleh para Kader Posyandu di setiap RW. Kemudian mahasiswa KKN melakukan survei tersebut menggunakan formulir pemantauan gizi yang diberikan oleh pihak Puskesmas Mangkubumi, dalam formulir pemantauan gizi tersebut berisi daftar informasi yang harus digali dari narasumber seperti identitas anak dan orang tua, riwayat pendidikan, kebiasaan makan anak, alergi yang dimiliki anak, serta kondisi lingkungan tempat tinggal anak.
Dari hasil survei wawancara yang telah dilakukan oleh mahasiswa KKN Tematik UPI di 18 RW, didapatkan beberapa informasi terkait hambatan orang tua dalam memberikan susu tersebut kepada anaknya yang terindikasi stunting.
“Ieu mah mencret neng dipasih susu eta teh, janten ku ibu teh teu dipasihan we (anak saya diare neng dikasih susu itu, jadi sama ibu gak dikasih lagi)” ucap orang tua dari R (anak yang terindikasi stunting). Selanjutnya ditambahkan juga oleh orang tua dari N (anak yang terindikasi stunting) “putra ibu mah da teu dieueut susu teh, resepna susu rasa coklat janten liren we susu nu dipasihan ti pemerintah teh teu dicandak deui (anak ibu mah gak diminum susunya, dia sukanya susu rasa coklat jadi berhenti minum susu yang dikasih dari pemerintah, gak diambil lagi)”.
Hambatan yang dialami para orang tua sangat beragam, beberapa orang tua mengeluh bahwa anaknya tidak cocok dengan susu tersebut sehingga mengalami masalah pencernaan. Adapula orang tua yang mengeluh bahwa anaknya menolak untuk minum susu karena tidak suka dengan varian rasanya. Sehingga dikarenakan adanya hambatan tersebut, banyak orang tua yang tidak lagi mengambil jatah susu yang diberikan oleh pemerintah. Hal tersebut sejalan dengan informasi dari Dewi selaku Ketua Kader Kp. Panyarang bahwa ada beberapa orang tua dari anak yang terindikasi stunting mengeluhkan anak-anaknya yang tidak menyukai rasa susu tersebut dan anaknya mengalami masalah pencernaan yaitu diare.
Meskipun dalam pemberian bantuan susu kepada anak yang terindikasi stunting di Kelurahan Mangkubumi mengalami sedikit hambatan, tetapi sebagian besar anak-anak yang terindikasi stunting mengkonsumsi susu yang diberikan oleh pemerintah dan juga menjaga asupan pola makannya sehingga sesuai dengan harapan para orang tua dan para Kader Posyandu di Kelurahan Mangkubumi bahwa anak-anak tersebut mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang cukup baik, terlihat dari data yang terdapat pada sigiziterpadu.kemkes.go.id bahwa sebagian anak-anak tersebut memiliki tinggi badan dan berat badan yang terus meningkat pada setiap bulannya. Harapannya, angka stunting di Kelurahan Mangkubumi dan juga daerah lainnya dapat mengalami penurunan, sehingga bangsa kita dapat terhindar dari ancaman lost generation.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H