Sektor pariwisata adalah sumber pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau. Hal ini tidak terlepas dari sumber daya alam dari kabupaten ini yang memang sangat potensial dikelola menjadi sektor pariwisata, seperti pantai dan lautnya.
Lima tahun lalu atau pada tahun 2017 sektor pariwisata ini mampu menyumbang Rp 116 Milyar atau 51% dari total PAD. Semua itu bersumber dari pajak hotel dan restoran khususnya yang berada di kawasan wisata Lagoi, Kecamatan Telok Sebong dan kawasan Pantai Trikora.
Tingginya pendapatan dari sektor hotel dan restoran dari kawasan wisata Lagoi tidak terlepas dari resort bertaraf internasional yang dikunjungi oleh turis asing dari berbagai mancanegara. Namun sejak pandemi Covid-19 dua tahun lalu, sector wisata Bintan langsung ambruk.
Larangan bepergian dari dan keluar negeri nyaris mengguncang semua sektor termasuk pariwisata yang mengharapkan turis luar negeri. Banyak hotel dan resort di Lagoi yang mengurangi aktifitasnya, merumahkan karyawan bahkan ada yang berhenti beroperasi total.
Namun sejak awal 2022 dengan meredanya Covid-19, Kabupaten Bintan mulai kembali bangkit menata kawasan wisatanya. Turis asing yang mulai masuk menggairahkan kabupaten ini untuk kembali menggerakan sektor pariwisata seperti dulu lagi, seperti mengoperasikan resort dan mengadakan berbagai event.
Namun belajar dari pandemi Covid-19 yang telah meluluhlantakan dunia pariwisata, Kabupaten Bintan harus mulai melirik potensi pariwisata baru yang tidak hanya mengandalkan kawasan wisata Lagoi yang diminati turis asing.
Bintan bisa mengelola desa-desa yang berada di sepanjang pesisir pantai seperti di Kecamatan Gunung Kijang untuk menjadi desa wisata sebagai upaya membangkitkan perekonomian daerah. Desa wisata yang dikelola oleh warga lokal bersinergi dengan pemerintah bahkan pihak swasta serta menyasar warga lokal dan turis nusantara sebagai objeknya.
Salah satu desa yang bisa dikelola menjadi desa wisata adalah Desa Kawal. Desa ini bisa dikatakan gerbang awal menuju pesisir pantai di Kabupaten Bintan.Â
Potensi pariwisatanya banyak seperti wisata alam dengan pantai dan laut yang indah, wisata kuliner dengan makanan khas olahan laut seperti otak otak, wisata etnik seperti menyaksikan nelayan melaut dan membongkar hasil tangkapan serta wisata budaya karena ada peninggalan bukit kerang dan masih banyak jenis wisata lainnya yang bisa dikembangkan.