Mohon tunggu...
Ina Assitalia
Ina Assitalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Konten paporit bisnis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Batik Warisan Indonesia

25 Juni 2023   18:00 Diperbarui: 25 Juni 2023   18:04 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Batik Warisan Indonesia

      Siapa tidak kenal batik? Warisan Indonesia yang kini sudah mulai mendunia karena memiliki nilai seni yang tinggi. Perkembangan batik dimulai pada masa kerajaan Majapahit, kemudian dilanjut oleh kerajaan-kerajaan setelahnya. Beberapa catatan sejarah mengatakan, bahwa pembatikan paling banyak dilakukan oleh kerajaan Mataram, Solo, dan Yogyakarta.

      Setiap batik memiliki tema dan polanya masing-masing, zaman dulu hal ini menjadi penanda status sosial seseorang. Bahkan hingga kini beberapa tema batik tradisional masih digunakan oleh keluarga keraton Surakarta dan Yogyakarta. Corak dalam batik memiliki filosofi tertentu, sesuai dengan budaya daerah asalnya.

       Keterampilan membatik ini menjadi salah satu mata pencaharian para perempuan Indonesia zaman dulu, karena memang pekerjaan ini khusus untuk perempuan. Setelah masa globalisasi, mulailah muncul batik cetak sebagai teknik membatik modern. Batik tulis tradisional bisa memakan waktu 2-3 bulan, sedangkan batik cetak hanya perlu 2-3 hari saja.

        Kemudian batik yang tadinya hanya menjadi pakaian keluarga kerajaan, kini menjadi pakaian semua rakyat, baik perempuan maupun laki-laki. Perkembangan corak batik juga dipengaruhi oleh budaya asing, seperti Tionghoa yang mempengaruhi warna merah cerah serta motif burung phoenix. Padahal awalnya batik memiliki warna terbatas dan beberapa corak hanya boleh digunakan orang tertentu.

        Corak bunga tulip dan beberapa benda asing seperti gedung dan kereta kuda dipengaruhi oleh Eropa, sebagai negara yang pernah menjajah Indonesia. Tetapi batik tradisional masih mempertahankan coraknya, serta masih digunakan dalam upacara adat. Awalnya pakaian batik dapat digunakan sebagai baju resmi pengganti jas.

         Setelah masa orde baru, baju batik juga dipakai sebagai pakaian resmi para pelajar di sekolah dan aparatur sipil negara. Kini pakaian batik bisa digunakan kapan saja dengan corak dan warna yang semakin beragam. Bahkan tidak sedikit warga asing ingin belajar cara membatik tradisional karena nilai estetika yang tinggi.

       Tahun 2021 menandai 12 tahun batik diakui sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO. Fakta bahwa batik masih eksis hingga kini merupakan keajaiban mengingat batik pernah diprediksi punah pada buku keluaran tahun 1850.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun