Mohon tunggu...
Ina Lusyana
Ina Lusyana Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Ingin selalu belajar apapun sepanjang usia

Selanjutnya

Tutup

Money

Kain Serat Bambu nan Ramah Lingkungan

28 Juni 2013   21:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:16 2109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebutuhan serat untuk keperluan pembuatan kain semakin meningkat. Hal ini tak bisa dielakkan karena setiap orang membutuhkan kain untuk pakaian mereka. Setiap orang pasti membutuhkan lebih dari satu pakaian. Jadi, bisa kita bayangkan berapa banyak serat yang diperlukan industri tekstil setiap harinya demi memenuhi permintaan dari industri garment, konveksi, dan butik. Permintaan serat paling banyak adalah katun. Sementara tidak semua negara dapat menghasilkan katun yang berkualitas. Ketidak seimbangan antara produksi dan permintaan inilah yang membuat katun semakin jarang ditemui. Ini pun juga berimbas pada harga katun yang semakin mahal. Sekalipun begitu, permintaan katun tetap tinggi. Produksi katun tidak bisa seimbang dengan permintaan karena katun tidak bisa tumbuh dengan baik di sembarang tempat. Katun bisa tumbuh dengan baik di daerah yang permukaan tanahnya kering tapi tanahnya mengandung banyak air. Mesir merupakan penghasil katun berkualitas yang terbesar. Gurun pasir dan sungai Nil yang dimiliki negara inilah yang menjadikan katun bisa tumbuh subur. Mahalnya dan sulitnya menemukan katun membuat para pelaku industri tekstil mencari alternatif lain untuk menghasilkan kain yang senyaman katun tapi dengan harga yang relatif lebih murah. Mulai dari membuat kain dari campuran serat synthetic dan serat katun atau sering disebut T/C jika persentasi katun sedikit dan CVC jika persentase katun lebih banyak. Membuat serat viscose, yakni serat synthetic berserat pendek-pendek sebagai tiruan katun. Hingga menjadikan bambu sebagai serat kain. [caption id="attachment_251828" align="aligncenter" width="300" caption="Kain Bambu"][/caption] Kain yang terbuat dari bambu merupakan alternatif yang sangat bagus. Bambu mudah ditemui dan mudah tumbuh di negara mana pun. Bambu juga dapat dipanen sepanjang tahun. Sehingga, produksi kain dengan bahan baku bambu dapat dilakukan sepanjang tahun tanpa mengkhawatirkan biaya. Kain bambu merupakan kain ramah lingkungan yang dibuat dari bubur batang bambu. Kemudian bubur dari batang bambu tersebut akan diolah menjadi serat, kemudian dipintal menjadi benang. Benang tersebut kemudian dianyam untuk dijadikan kain tenun (woven fabric) atau pun dirajut untuk dijadikan kain rajut (knit fabric). Bambu memberi keuntungan baik bagi lingkungan maupun konsumen kain bambu. Untuk lingkungan, bambu dapat membersihkan udara dari zat polutan, membutuhkan sedikit air, tidak perlu pupuk atau pun pestisida, waktu panen sepanjang tahun, dan dapat dengan mudah diuraikan oleh mikroorganisme. Sedangkan untuk konsumen kain bambu, keuntungan yang kita dapat antara lain memperoleh kelembutan alami karena tekstur dari bambu itu sendiri, mengurangi alergi pada kulit, menyerap kelembaban, anti bakteri, pelindung sinar UV, dan memberi ruang bagi kulit untuk bernapas. Dibanding dengan katun, kain bambu mempunyai beberapa keunggulan. Bambu dapat diperoleh di semua belahan dunia sementara katun hanya bisa tumbuh dengan baik di daerah tropis dan sub tropis. Bambu dapat menyerap air lima kali lebih baik daripada katun. Serat bambu kuat dalam keadaan kering maupun basah sedangkan katun hanya dalam keadaan basah. Bambu juga mempunyai daya mulur yang lebih baik dibanding katun. Menanam bambu lebih banyak mungkin akan menjadi investasi besar bagi kita. Selain baik untuk lingkungan, bambu juga bisa mendatangkan keuntungan dari segi finansial bagi kita. Akankah anda mencobanya? [caption id="attachment_251829" align="alignleft" width="180" caption="Produk dari kain bambu"]

13724298481443416421
13724298481443416421
[/caption] [caption id="attachment_251830" align="alignleft" width="180" caption="Produk dari kain bambu"]
13724300161248152162
13724300161248152162
[/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun