Mohon tunggu...
Muhamad Wildan Nursyamsi
Muhamad Wildan Nursyamsi Mohon Tunggu... Programmer - Programmer

Teknologi, Ekonomi, Politik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dukungan Indonesia terhadap Palestina di Kancah Internasional: Upaya dan Diplomasi yang Terus Menggema

29 September 2024   13:49 Diperbarui: 29 September 2024   14:10 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia terus menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung Palestina di panggung internasional. Dalam berbagai kesempatan di forum global, Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, secara konsisten menegaskan pentingnya pengakuan terhadap Palestina sebagai negara merdeka dan berdaulat. Hal ini menjadi fokus utama dalam upaya mencapai solusi dua negara, yang diharapkan dapat menghentikan kekejaman yang terus dilakukan oleh Israel terhadap rakyat Palestina. Berikut adalah beberapa poin penting yang menjadi sorotan dalam langkah diplomasi Indonesia dalam membela Palestina di dunia internasional.

Pada pertemuan tingkat menteri di Sidang Majelis Umum PBB ke-79 di New York, Retno Marsudi kembali menegaskan bahwa pengakuan terhadap Palestina merupakan langkah esensial dalam mencapai solusi dua negara. Dalam pandangannya, pengakuan ini bukan hanya memberikan harapan kepada rakyat Palestina, tetapi juga menjadi alat tekanan politik yang efektif untuk menghentikan kekejaman Israel. Menurut Retno, "Pengakuan terhadap Negara Palestina sangatlah penting. Hal ini memberikan harapan kepada bangsa Palestina, serta menjadi cara untuk memberikan tekanan politik kepada Israel agar menghentikan kekejamannya."

Retno menegaskan bahwa waktu yang tepat untuk memberikan pengakuan terhadap Palestina adalah saat ini. Menurutnya, tidak perlu menunggu sampai situasi semakin memburuk dengan lebih banyak rakyat Palestina terusir atau terbunuh. Indonesia, melalui berbagai forum internasional, berupaya menggugah kesadaran dunia akan pentingnya segera mengambil tindakan nyata untuk mengakhiri penderitaan rakyat Palestina.

Selain menuntut pengakuan negara-negara dunia terhadap Palestina, Indonesia juga memberikan dukungan konkret kepada United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA). Dalam pidatonya di hadapan para peserta Sidang Umum PBB, Retno menekankan betapa pentingnya keberadaan UNRWA di lapangan untuk membantu rakyat Palestina yang tengah berada dalam situasi kemanusiaan yang sulit. 

Dukungan politis dan finansial terhadap UNRWA menjadi salah satu prioritas Indonesia. Dalam tahun 2024, Indonesia bahkan telah melipatgandakan kontribusi tahunan kepada badan PBB ini sebagai bukti konkret dukungannya. Menurut Retno, UNRWA harus terus didukung agar dapat bekerja tanpa terpengaruh tekanan politik, karena ancaman terhadap UNRWA sama dengan ancaman terhadap kemanusiaan. Dengan demikian, Indonesia berharap negara-negara lain juga memberikan kontribusi serupa untuk mendukung operasi UNRWA di Palestina.

Pada kesempatan yang berbeda, Retno Marsudi juga mempertanyakan ketidakmampuan Dewan Keamanan PBB dalam menanggapi kekejaman yang dilakukan oleh Israel terhadap rakyat Palestina. Dalam sesi debat umum di Sidang Majelis Umum PBB ke-79, Retno menyoroti meningkatnya jumlah korban jiwa di Gaza dan kondisi yang semakin memburuk di Tepi Barat serta Lebanon akibat agresi Israel. "Saat saya berbicara sekarang, lebih dari 41 ribu orang di Gaza telah terbunuh, dan situasi di Tepi Barat Lebanon semakin memburuk. Apakah itu tidak cukup? Akankah Dewan Keamanan hanya mengambil tindakan setelah seratus ribu warga Palestina terbunuh?" tegas Retno.

Seruan keras ini juga ditujukan kepada anggota tetap Dewan Keamanan PBB untuk segera bertindak menghentikan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional yang dilakukan oleh Israel. Retno menegaskan bahwa mandat Dewan Keamanan PBB adalah menjaga perdamaian, bukan memelihara perang atau bahkan mendukung pihak yang melakukan kekejaman. Tindakan yang lamban dari Dewan Keamanan, menurutnya, sama saja dengan terlibat dalam memperpanjang konflik yang tak berkesudahan.

Indonesia juga menggandeng negara-negara anggota Gerakan Non-Blok (GNB) untuk memperkuat dukungan internasional bagi Palestina. Dalam pertemuan tingkat menteri pada 26 September 2024, Retno Marsudi mengajak negara-negara GNB untuk memanfaatkan pengaruh mereka dalam mendorong pengakuan lebih banyak negara terhadap Palestina. Menurut Retno, "Negara-negara GNB harus memanfaatkan pengaruh mereka untuk meningkatkan jumlah negara yang mengakui Palestina, serta mendorong implementasi efektif dari Resolusi Majelis Umum PBB ES-10/24 yang menuntut Israel mengakhiri kehadiran ilegalnya di Wilayah Pendudukan Palestina."

Sebagai anggota aktif GNB, Indonesia terus berusaha agar Palestina memperoleh pengakuan dari lebih banyak negara di dunia. Retno menyebutkan bahwa pengakuan terhadap Palestina adalah langkah krusial menuju terciptanya solusi dua negara, serta akan memberikan tekanan politik yang lebih besar kepada Israel untuk menghentikan kekejamannya.

Indonesia telah menunjukkan dedikasi yang kuat dalam membela Palestina di kancah internasional. Melalui diplomasi yang konsisten dan dukungan konkret, Indonesia berusaha memastikan bahwa suara rakyat Palestina didengar oleh komunitas internasional. Seruan untuk pengakuan Palestina sebagai negara merdeka dan dukungan terhadap UNRWA serta upaya mendorong Dewan Keamanan PBB agar bertindak lebih tegas merupakan langkah-langkah penting yang terus dilakukan Indonesia. Dalam setiap kesempatan, Indonesia dengan tegas menyatakan bahwa dunia harus segera bertindak untuk menghentikan ketidakadilan dan kekejaman yang dilakukan terhadap rakyat Palestina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun