Mohon tunggu...
Jannatun Indriyani
Jannatun Indriyani Mohon Tunggu... -

Seorang yang menginginkan suatu perubahan menuju kebaikan... Be Better with Better

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Anak Berbakat? Bagaimanakah Dia? Seperti apakah Ia?

27 Desember 2010   05:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:21 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12934281782040183155

Keberbakatan anak memang sudah ada sejak mereka lahir, tapi siapa orang tua yang berani menyangka jika bayi yang dilahirkan akan menjadi anak berbakat? Tidak ada. Apalagi bagi kita yang tinggal di Indonesia, hingga saat ini apa yang dapat dijadikan sebagai ukuran keberbakatan seseorang itu? Anak dapat dikatakan berbakat jika mereka sudah mampu mengantungi prestasi luar biasa, ber IQ tinggi di atas rata-rata. Tetapi sayangnya IQ baru dapat dipercaya jika anak itu sudah berusia di atas 6 tahun. Akhirnya yang terjadi pada anak semasa ia masih balita adalah dugaan-dugaan yang kurang tepat, malah mungkin jauh dari yang sebenarnya. Misalnya si Anak diduga autis karena ia belum dapat bicara pada saatnya ia harus bicara, dan lain sebagainya.

Mari kita sedikit menuju materi tentang keberbakatan.

Kecakapan individu dapat dibagi kedalam dua bagian yaitu kecakapan nyata (actual ability) dan kecakapan potensial (potential ability). Kecakapan nyata (actual ability) yaitu kecakapan yang diperoleh melalui belajar (achivement atau prestasi), yang dapat segera didemonstrasikan dan diuji sekarang. Sebagai contoh yaitu ketika siswa mampu menjawab dengan baik tentang pertanyaan dari gurunya, maka inilah yang disebut dengan kemampuan atau kecakapan nyata (achievement).

Sedangkan kecakapan potensial merupakan aspek kecakapan yang masih terkandung dalam diri individu dan diperoleh dari faktor keturunan (herediter). Kecakapan potensial dapat dibagi ke dalam dua bagian yaitu kecakapan dasar umum (inteligensi atau kecerdasan) dan kecakapan dasar khusus (bakat atau aptitudes).

Keberbakatan (giftesness) adalah suatu potensi bawaan yang disetiap orang mempunyai bentuk yang berbeda satu dengan lainnya.  Umumnya mempunyai potensi kuat diberbagai bidang (van Tiel).  Anak tersebut mempunyai dorongan dari dalam dirinya untuk selalu mencari tahu. Prestasi belajarnya tidak selalu optimal, bahkan sering kali bermasalah, hal ini disebabkan adanya kesulitan yang terselubung (Silverman 2002).

Cara belajar anak berbakat (cerdas istimewa) adalah melalui proses penglihatan (visual learner), proses berpikirnya berupa gambar.  Memerlukan waktu yang lebih lama untuk menterjemahkan gambar menjadi kata (Silverman 2002). Hollingworthmendefinisikan keberbakatan sebagaipotensi anak yang harus digali sehingga saat dewasa akan lebih berkembang.

Linda Silvermanmenambahkan bahwa padaanak berbakat didapatkan perkembangan yang tidak sinkron.  Jadi tidak hanya IQ dan kemampuan, tapi juga emosi dan hipersensitifitas. Yang dimaksud dengan perkembangan yang tidak sinkron disini adalah perkembanganintelektual, fisikdan emositidak berjalan dengan kecepatan yang sama, melaikan kemampuanintelektual-nya lah yang selalu berkembang lebih cepat.

Itulah anak yang berbakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun