Mohon tunggu...
IMT UINSGD
IMT UINSGD Mohon Tunggu... Lainnya - IMTUINSGDBDG

Organisasi Daerah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bedah Buku "Filosofi Teras", Filsafat Yunani Romawi Kuno untuk Mental Tangguh Masa Kini

28 Juni 2021   19:32 Diperbarui: 28 Juni 2021   20:02 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Stoisisme adalah salah satu cabang filsafat yang mengajarkan kita bagaimana caranya menjalani hidup dengan semestinya . Berbeda dengan cabang filsafat lain yang senantiasa dianggap rumit dan membingungkan , filosofi teras ini justru sangat mudah dipahami dan membahas sesuatu yang ringan dan aplikatif. 

Dalam stoisisme , kebahagiaan hidup bukan hanya sekedar suka cita atau kesenangan belaka . Lebih dari itu , stoisisme menerjemahkan kebahagiaan dengan sebuah kondisi atau keadaan dimana tidak lagi adanya gangguan(untrouble). Gangguan yang dimaksud disini adalah emosi negatif baik dalam bentuk iri , amarah , benci dan lain sebagainya. Jadi menurut stoisisme , bahagia itu manakala kita terbebas dari perasaan atau segala emosi yang mengganggu.

Disisi lain , Filosofi teras juga menegaskan bahwa dalam hidup ini , ada sesuatu yang tergantung pada kita ( bisa kita kendalikan) dan ada sesuatu yang tidak tergantung pada kita ( tidak bisa kita kendalikan). 

Contoh sesuatu yang bisa kita kendalikan adalah opini, ide , persepsi . Contoh hal-hal yang tak bisa kita kendalikan adalah perkataan orang lain , perlakuan teman , cuaca dan lain sebagainya. Selain itu, ada juga yang menyebutkan bahwa terdapat beberapa hal yang sebagian bisa kita kendalikan dan sebagian lagi tidak seperti pekerjaan , sekolah , perlombaan dan lain-lain. Disini , stoisisme mengingatkan kita bagaimana kita menyikapi segala sesuatu yang membuat kita emosi atau marah dengan melihat hakikat asli dari sumber emosi kita sendiri. Jika kita sudah bisa menjabarkan dan mendalaminya , maka kita akan senantiasa terbebas dari segala emosi negatif dan bisa hidup dengan tenang dan damai. 

Lebih lanjut, Filsafat stoa juga memberikan sebuah tips agar kita terbebas dan terhindar dari emosi negatif. Langkah-langkah tersebut adalah Stop,Think and Asses and Respond ( STAR). 

Pertama, Stop( berhenti). Begitu kita merasakan emosi negatif , secara sadar kita harus berhenti dulu dan anggap saja kita berkata "time out" didalam hati. Kedua , Think and Asses ( dipikirkan dam dinilai) . Sesudah menghentikan proses emosi sejenak , kita bisa berpikir aktif dan mulai menilai apakah perasaan yang kita alami ini bisa dibenarkan atau tidak. Terakhir, 

Respond. Sesudah kita menggunakan nalar, berupaya untuk rasional dalam mengamati situasi ,barulah kita memberikan respon apa yang akan kita berikan. Jadi singkatnya , menurut stoisisme , Cara kita hidup dengan tenang bahagia adalah tergantung bagaimana caranya kita mengontrol atau mengendalikan persepsi atau interpretasi kita. 

Seneca , Seorang filsuf stoisisme memberikan sebuah quotes yang sangat mendalam yang berbunyi " Manusia tidak memiliki kuasa untuk memiliki apapun yang dia mau , tetapi dia memiliki kuasa untuk tidak menginginkan apa yang dia belum miliki dan dengan gembira memaksimalkan apa yang dia terima".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun