Sayang
Senyummu hangat sehangat mentari senja
Sinar matamu kemerlap bagaikan mutiara
pipimu merona bak bunga sakura
Ingatkah engkau ketika kita berjalan berdua
Menyusuri sungai bersama
Ingatkah engkau tentang cinta yang kita pupuk
Tapi tak sempat kita tuai.
Rabu 1 Januari 2020
Seseorang menyodorkan sebuah undangan
Yang bertuliskan namamu diatasnya
Taukah engkau betapa hati ini tak mampu mengikhlaskan
Dirimu di pelaminan
Apakah kau tau hancurnya hatiku
Kau berikan luka dada yang menganga
Kau cabik cabik hatiku seperti ribuan serigala yang ganas buas bringas
Tapi apa dayaku aku hanya orang biasa yang tak tau apa-apa
Aku hanya dari keluarga yang tak berpunya
Hari itu 7 Januari ku hanya memandangimu dari kejauhan
Tak apa kan ku ikhlaskan
Tanpa adanya penyesalan
Puisi ini kutulis untuk dirimu disana
Semoga dikau bahagiaÂ
Bersama dengannya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H