Mohon tunggu...
Irenna M
Irenna M Mohon Tunggu... Penulis - human

master none

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perkara Senin Hingga Jum'at

22 Desember 2022   10:25 Diperbarui: 22 Desember 2022   10:45 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

berangan-angan mendamba angin. melepas penat dari huru-hara duniawi. sekadar haha-hihi, atau bercinta dengan imajinasinya sendiri. kemudian pulang, berlomba dengan lalu-lalang kendaraan di kota yang tak pernah tidur.

seorang lelaki meringis sambil meremas perutnya yang perih, merintih, ingin diisi. berusaha tegar meski kakinya gemetaran sebab isi dalam dompet tak sampai akhir bulan. makin celaka setelah bertemu dewa kematian yang membawa kabar buruk, sampai-sampai satu gedung ambruk dalam sehari, termasuk lelaki itu tanpa terkecuali.

lelaki itu kembali duduk sambil merenung. kemarin tubuhnya melayang terbawa angin, lalu terjun tanpa aba-aba, mengoyakan sesal yang gugur perlahan. memeluk tubunya sendiri, sebab merasa sial sejak kemarin.

ditemani malam penuh bintang, ia menatap gedung-gedung tinggi terakhir kali, sambil menggenggam surat PHK yang sudah lecak ia injak-injak, sudah ia maki-maki.

kini, lelaki itu pulang, menyeret kakinya kaku. lebih berat ketimbang membawa penat perkara senin hingga ke jum'at. tanpa hari sabtu dan minggu setelahnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun