Rezeki, dalam pandangan masyarakat desa, memang tidak terbatas pada apa yang terlihat. Filosofi ini menunjukkan bahwa hidup tidak hanya tentang mengejar materi, tetapi juga tentang menciptakan keseimbangan dan kedamaian.
Ketika seseorang memandang hidup melalui lensa syukur, dunia menjadi lebih indah. Pandangan ini bukan hanya inspirasi, tetapi juga pengingat bagi masyarakat modern yang sering kali terjebak dalam kompetisi tanpa akhir.
Jika kebahagiaan diukur dari rasa cukup, bukankah kita semua sebenarnya kaya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H