Mohon tunggu...
Beryn Imtihan
Beryn Imtihan Mohon Tunggu... Konsultan - Penikmat Kopi

Saat ini mengabdi pada desa. Kopi satu-satunya hal yang selalu menarik perhatiannya...

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Era Baru Timnas Indonesia: Pergeseran Pelatih dan Dinamika Netizen Indonesia yang "Kejam"

7 Januari 2025   17:00 Diperbarui: 8 Januari 2025   17:00 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Patrick Kluivert (sumber: AFP/FABRICE COFFRINI  via KOMPAS.com)

Kritik yang datang dari netizen seharusnya tidak semata-mata difokuskan pada kesalahan masa lalu Kluivert, tetapi lebih pada apa yang dapat ia bawa untuk masa depan sepak bola Indonesia. Tugas PSSI adalah memastikan bahwa Kluivert mampu mengelola tim dengan baik, merencanakan strategi yang matang, dan membawa Timnas Indonesia ke level yang lebih tinggi.

Kita tidak bisa mengabaikan kenyataan bahwa tekanan psikologis yang datang dari media sosial bisa sangat mengganggu bagi seorang pelatih. Mengingat atmosfer sepak bola Indonesia yang penuh gejolak, Kluivert harus kuat menahan godaan terlibat dalam perdebatan dan komentar-komentar negatif yang tak henti-hentinya muncul di dunia maya.

Media sosial yang semakin masif di Indonesia, sering kali menjadi ladang bagi komentar-komentar “kejam” yang bisa mengguncang ketenangan seorang pelatih. Jika Kluivert tidak hati-hati dalam mengelola emosinya dan menjaga jarak dari opini publik, ia bisa terperangkap dalam dinamika yang tidak sehat.

Berdasarkan penelitian Graciela Bianca, dkk (2022) dalam “Analisis Struktur dan Karakter Jaringan Komunikasi Olahraga Tagar #TimnasDay di Twitter” keterlibatan aktif media sosial dalam dunia olahraga semakin besar dan berpengaruh pada karier atlet dan pelatih.

Dalam penelitian tersebut, tekanan publik yang ditimbulkan dari media sosial dapat memengaruhi mental dan kinerja individu yang terlibat. Karenanya, saran yang bisa diberikan untuk Kluivert adalah agar lebih fokus melatih dan mengurangi atau tidak terlibat sama sekali dengan media sosial, guna menjaga kestabilan psikologis yang sangat dibutuhkan dalam menjalani tugas sebagai pelatih.

Tidak bisa dipungkiri bahwa sosok Kluivert akan tetap menarik perhatian dunia sepak bola Indonesia. Apakah ia mampu mengatasi tantangan besar yang datang dari sorotan publik, ataukah tekanan yang datang akan mengganggu kinerjanya, hanya waktu yang akan menjawab.

PSSI tentu memiliki pertimbangan matang dalam memilih Kluivert, tetapi dukungan dari masyarakat dan netizen Indonesia juga sangat penting dalam membantu Kluivert menjalani tugas barunya.

Dalam dunia yang serba cepat ini, pekerjaan seorang pelatih tidak hanya ditentukan oleh taktik dan strategi, tetapi juga cara mengelola ekspektasi publik yang sering kali sangat tinggi.

Dalam menjalani masa tugasnya, jika nanti Patrick Kluivert menjadi pelatih timnas, diharapkan tidak hanya menjadi pelatih yang membawa perubahan teknis bagi Timnas Indonesia, tetapi juga mampu membuktikan dirinya sebagai figur yang bisa membawa Timnas ke tingkat yang lebih tinggi.

Kini, tantangan besar menanti. Dukungan dan pemahaman dari netizen Indonesia bisa menjadi kunci sukses Kluivert membawa Garuda Terbang lebih tinggi lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun