Senin, 23 Desember 2024, menjadi hari bersejarah bagi komunitas pembangunan desa. Setelah tiga tahun beroperasi, Ruang Cakap SDGs Desa menutup tirainya pada episode ke-444. Penutupan ini meninggalkan jejak mendalam bagi ribuan peserta yang terlibat.
Inisiasi ini dimulai dari program “Sarapan SDGs Desa” yang digagas oleh Bapak Suryokoco melalui TV Desa. Pada perkembangannya, channel ini bekerjasama dengan Badan Pengembangan Informasi Desa (BIP) Kemendesa dan bertransformasi menjadi "Ruang Cakap SDGs Desa."
Sejak episode awal, materi yang diangkat menitikberatkan pada pengenalan SDGs Desa. Ivanovich Augusta, Kepala BIP, menjadi pembicara utama di sebagian besar episode, memberikan penjelasan lugas mengenai indikator dan target SDGs Desa.
Pendekatan yang dipilih tak hanya bersifat mendidik tetapi juga menginspirasi. Setiap episode menggali langkah-langkah konkret penerapan SDGs Desa. Peserta didorong memahami tujuan berkelanjutan secara aplikatif, menjadikan diskusi lebih hidup.
Dalam perjalanannya, Ruang Cakap berkembang menjadi ruang diskusi egaliter. Narasumber dari berbagai latar belakang turut ambil bagian. Akademisi, praktisi, hingga komunitas lokal berbagi wawasan, menjadikan forum ini semakin kaya.
Peserta Ruang Cakap berasal dari berbagai daerah. Mereka menemukan ruang yang inklusif untuk berbagi pengalaman. Tak ada sekat hierarki. Semua peserta, baik perangkat desa maupun pendamping, mendapat kesempatan setara untuk berdiskusi.
Suasana ini mendorong keterbukaan. Peserta merasa nyaman mengajukan pertanyaan. Hal ini menciptakan lingkungan pembelajaran interaktif yang berdampak langsung pada peningkatan kapasitas individu (Bandura, 1977).
Tak hanya itu, Ruang Cakap berhasil membangun jejaring pengetahuan. Banyak peserta mencatat peningkatan pemahaman tentang isu-isu pembangunan desa. Salah satunya, isu Desa Tanpa Kelaparan, menjadi sorotan dalam berbagai sesi.
Dalam salah satu refleksi, seorang peserta mengungkapkan bagaimana diskusi di Ruang Cakap membantunya memahami indikator SDGs yang sebelumnya terasa abstrak. Pemahaman ini membekali peserta dengan wawasan baru.