Memanfaatkan gadget secara bijak juga menjadi poin penting. Alih-alih melarang, ajak mereka menggunakan gadget untuk hal-hal yang bermanfaat. Misalnya, menonton film keluarga atau mendengarkan podcast edukatif bersama. Pilih film yang memiliki pesan moral atau menceritakan kisah inspiratif.
Di sore hari, cobalah mendekatkan anak-anak pada alam, meskipun hanya dari halaman rumah. Ajak mereka menanam bunga atau merawat tanaman yang ada. Hasil penelitian dari jurnal Environmental Education Research (2018) menunjukkan bahwa aktivitas berkebun dapat meningkatkan kesehatan mental dan mengurangi stres pada anak-anak dan remaja. Selain itu, berkebun juga mengajarkan mereka tentang pentingnya merawat lingkungan.
Di malam hari, buat waktu khusus untuk bercengkerama tanpa gangguan gadget. Ini bisa menjadi waktu yang ideal untuk bermain teka-teki, membaca buku bersama, atau sekadar berbicara santai. Ceritakan pengalaman masa kecil Anda atau dengarkan cerita mereka.
Namun, tentu saja tidak semua anak langsung antusias dengan aktivitas ini. Maka dari itu, penting bagi orang tua tetap fleksibel. Jika mereka lebih tertarik dengan dunia digital, arahkan pada kegiatan produktif seperti membuat konten kreatif atau belajar keterampilan baru melalui video tutorial.
Di samping itu, ajarkan mereka berbagi. Liburan adalah waktu yang tepat menanamkan nilai-nilai empati. Ajak anak-anak menyusun paket makanan sederhana untuk dibagikan kepada tetangga atau orang yang membutuhkan. Aktivitas ini tidak hanya mengajarkan kepedulian, tetapi juga memberikan kebahagiaan tersendiri.
Jika memungkinkan, bermain hujan bersama keluarga di lingkungan sendiri bisa menjadi alternatif yang menyenangkan untuk menciptakan kenangan istimewa.
Selama liburan, jangan lupa memberikan mereka waktu luang. Remaja, khususnya, membutuhkan ruang menikmati waktu sendiri. Psikolog anak dan remaja, Dr. Laurence Steinberg, dalam bukunya The Ten Basic Principles of Good Parenting, menyebutkan bahwa memberikan anak waktu bersantai tanpa intervensi orang tua adalah bagian penting mendukung kemandirian mereka.
Akhirnya, liburan adalah tentang menciptakan keseimbangan. Tidak ada formula yang sempurna, tetapi dengan perencanaan yang matang, momen ini bisa menjadi salah satu kenangan terbaik bagi anak-anak. Kombinasikan aktivitas yang melibatkan seluruh keluarga dengan waktu untuk diri sendiri. Dengan demikian, liburan di rumah selama musim hujan tetap dapat menjadi pengalaman yang menyenangkan, bermakna, dan berkesan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H