Mohon tunggu...
Beryn Imtihan
Beryn Imtihan Mohon Tunggu... Konsultan - Penikmat Kopi

Saat ini mengabdi pada desa. Kopi satu-satunya hal yang selalu menarik perhatiannya...

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pendamping Desa: Dari Merawat Desa ke Merawat Sendi, Jompo Dini Menanti?

13 Desember 2024   14:08 Diperbarui: 13 Desember 2024   21:39 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menulis “jeritan” ini saya ngeri-ngeri sedap, sebab saya bisa saja dikatakan “meludah di sumur yang airnya saya minum.” Tapi, kalau tidak ditulis, apakah gaji PD dan PLD akan bisa bertambah? Entahlah.

Sebagai seorang pendamping, saya memahami betul realitas ini dari dekat bahkan sangat dekat. Di satu sisi, saya mencintai pekerjaan ini karena dedikasi membangun masyarakat desa yang lebih maju. Di sisi lain, saya menyadari bahwa penghargaan yang layak sangat penting guna menjaga semangat juang para pendamping.

Tulisan ini bukan sekadar keluhan, melainkan panggilan untuk perubahan. Kita membutuhkan kebijakan yang lebih adil agar pendamping tidak hanya menjadi “jembatan” yang kokoh bagi masyarakat desa, tetapi juga memiliki fondasi yang kuat untuk diri mereka sendiri.

Sebelum para pendamping benar-benar “pegal, linu, dan keseleo,” ayo dong, pemerintah, naikkan gaji mereka. Jangan biarkan mereka yang seharusnya menjadi penggerak pembangunan justru terperosok dalam keterbatasan hidup. Jangan biarkan mereka yang seharusnya membangun desa malah kelelahan sebelum waktunya. Kita butuh mereka, dan mereka butuh kita untuk memberi penghargaan yang layak.

Disclaimer:
Tulisan ini dibuat bukan untuk menyinggung atau menyudutkan pihak manapun. Semua pendapat yang disampaikan adalah hasil refleksi pribadi setelah 9 tahun pengalaman dalam mendampingi desa. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai tantangan yang dihadapi oleh pendamping desa, serta untuk mendorong perbaikan dalam penghargaan terhadap profesi ini. Setiap komentar yang disampaikan sepenuhnya untuk kepentingan konstruktif dan sebagai bahan pemikiran untuk kemajuan bersama, bukan untuk menyerang atau merendahkan siapapun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun