Mohon tunggu...
Beryn Imtihan
Beryn Imtihan Mohon Tunggu... Konsultan - Penikmat Kopi

Saat ini mengabdi pada desa. Kopi satu-satunya hal yang selalu menarik perhatiannya...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Menggagas Kurikulum SDGs Desa

12 Desember 2024   20:24 Diperbarui: 13 Desember 2024   13:28 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
17 goals SDGs Desa (Gambar: dokpri)

Salah satu tantangan utama dalam implementasi SDGs Desa di Indonesia adalah pengumpulan dan penginputan data dasar. Di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) misalnya, dengan total penduduk sebanyak 4.737.850 jiwa, hanya 1.915.995 jiwa (40,27%) yang telah terdata. Sementara itu, dari 1.486.190 jumlah Kepala Keluarga (KK), baru 587.351 KK (39,41%) yang tercatat. (sid.kemendesa.go.id/profil) 

Ketertinggalan dalam penginputan data ini sering kali dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah trauma yang dialami desa-desa akibat pengalaman buruk dalam proses sebelumnya. 

Desa merasa telah mengeluarkan anggaran yang besar untuk pengumpulan data, tetapi hasilnya tidak sesuai dengan harapan, terutama ketika server sering mengalami kendala teknis atau bahkan ngadat.

Permasalahan ini tidak hanya menjadi hambatan dalam pelaksanaan SDGs Desa tetapi juga menghambat desa untuk mencapai tujuan pembangunan yang lebih terintegrasi dan berkelanjutan. 

Data dasar merupakan pondasi penting dalam menyusun perencanaan pembangunan desa, termasuk untuk program-program strategis seperti pengentasan kemiskinan, peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, hingga pemberdayaan ekonomi lokal.

Tanpa data yang valid dan terkini, sulit bagi desa membuat kebijakan yang tepat sasaran. Karenanya, perlu ada pendekatan baru yang tidak hanya menyelesaikan permasalahan teknis, tetapi juga membangun kembali kepercayaan desa terhadap sistem yang digunakan.

Salah satu pendekatan yang dapat diusulkan adalah menggagas sebuah kurikulum SDGs Desa yang berorientasi pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia di tingkat desa. 

Secara umum, kurikulum dapat didefinisikan sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, bahan pelajaran, serta cara yang digunakan untuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran.

Dalam konteks SDGs Desa, kurikulum ini selain berfungsi sebagai alat pendidikan formal, juga sebagai panduan praktis bagi pemerintah desa, pendamping desa, serta masyarakat dalam mengintegrasikan SDGs ke dalam kehidupan sehari-hari.

Kurikulum SDGs Desa harus dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai pentingnya data dasar sebagai fondasi pembangunan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun