Asta Cita merupakan visi delapan pilar pembangunan yang diusung oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai peta jalan menuju Indonesia yang lebih mandiri, sejahtera, dan berkeadilan.Â
Pilar-pilar ini mencakup pelbagai aspek strategis, seperti kedaulatan pangan, energi, ekonomi berkeadilan, pendidikan bermutu, kesehatan berkualitas, pertahanan nasional, pemerintahan yang bersih, dan pengembangan teknologi.
Salah satu poin strategisnya adalah "Pembangunan dari Desa," yang bertujuan mengutamakan pembangunan desa guna pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan melalui program berbasis komunitas.
Pendekatan ini menekankan bahwa pembangunan desa tidak hanya dilakukan dari atas ke bawah, tetapi juga melibatkan masyarakat desa sebagai aktor utama.Â
Program berbasis komunitas yang diusung dalam Asta Cita dirancang untuk memberdayakan masyarakat agar mereka mampu mengidentifikasi kebutuhan, merancang solusi, dan melaksanakan program yang sesuai dengan karakteristik lokal.
Jika dibandingkan dengan Nawacita yang diusung oleh Jokowi-Ma'ruf, terdapat perbedaan mendasar dalam pendekatan pembangunan desa.Â
Dalam Nawacita, pembangunan desa ditekankan melalui Dana Desa yang digunakan untuk membangun infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, dan fasilitas publik lainnya. Fokusnya adalah mempercepat pembangunan fisik guna mendukung mobilitas ekonomi dan akses layanan publik.Â
Sementara itu, Asta Cita lebih menitikberatkan pada penguatan kapasitas masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas. Pendekatan ini bertujuan menciptakan kemandirian ekonomi di tingkat desa dan memperkuat kohesi sosial melalui keterlibatan masyarakat dalam setiap tahap pembangunan.
Dalam konteks ini, peran pendamping desa menjadi semakin penting, tetapi juga menjadi makin kompleks. Pendamping desa tidak lagi hanya berfungsi sebagai fasilitator teknis, tetapi juga sebagai agen perubahan yang harus mampu menjembatani kebijakan nasional dengan kebutuhan lokal.Â
Asta Cita mendorong transformasi peran pendamping desa mengakomodasi tantangan dan peluang baru yang muncul dari visi pembangunan berbasis komunitas.