Mohon tunggu...
Beryn Imtihan
Beryn Imtihan Mohon Tunggu... Konsultan - Penikmat Kopi

Saat ini mengabdi pada desa. Kopi satu-satunya hal yang selalu menarik perhatiannya...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mengapa Penelitian di Indonesia Masih Jadi Jalan Terjal? Perspektif Pendamping Desa

6 Desember 2024   14:31 Diperbarui: 8 Desember 2024   07:16 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menghadiri kegiatan EDUFAIR Badan Riset dan Inovasi Daerah NTB | Sumber foto: dokumentasi pribadi

Saya tidak berhenti di situ. Penelitian berikutnya tentang penetrasi Wahabisme di Lombok memperkuat komitmen saya terhadap isu-isu kontekstual. 

Penelitian ini memperlihatkan adanya ketegangan antara ideologi yang mengabaikan kearifan lokal dan pendekatan adat dalam beragama menunjukkan hubungan langsung antara doktrin keagamaan dengan eksploitasi lingkungan. 

Sebagai pendamping desa, perspektif ini memperdalam pemahaman saya bahwa riset bukan sekadar aktivitas akademik, melainkan alat untuk memperjuangkan keadilan sosial dan keberlanjutan.

Berikutnya, saya mengusung tema penelitian Konvergensi Peran Pesantren dalam Mendukung SDGs Desa. Penelitian ini menawarkan konsep SDGs Pesantren sebagai solusi untuk melindungi alam dan memberdayakan masyarakat desa. 

Ide ini merupakan puncak dari perjalanan akademik saya, menggabungkan kecintaan pada lingkungan dengan komitmen terhadap pemberdayaan masyarakat. Namun, tantangan tidak berhenti di sini. 

Proses panjang, hambatan administratif, dan lambatnya eksekusi hibah penelitian sering kali menguji kesabaran. Tahun ini, hibah penelitian yang saya terima bahkan hampir membuat saya menyerah karena eksekusinya memakan waktu hampir setahun.

Meski tidak sepenuhnya berkarier di dunia riset, saya melihat perkembangan positif dengan hadirnya BRIN dan BRIDA. Lembaga-lembaga ini membuka peluang bagi penelitian yang lebih terstruktur dan terarah, termasuk di NTB. 

Namun demikian, menurut saya, tantangan besar tetap ada, yaitu bagaimana menciptakan sistem riset yang lebih inklusif, cepat, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Pengalaman ini mengajarkan saya bahwa dunia riset bukan hanya tentang intelektualisme, tetapi juga tentang keberanian melawan sistem yang stagnan. 

Penelitian bukan sekadar alat eksplorasi, melainkan senjata perubahan. Sebagai pendamping desa, saya melihat riset sebagai elemen penting dalam membangun keberlanjutan. 

Dengan komitmen kolektif dan keberanian untuk terus belajar, dunia penelitian bisa menjadi ruang yang tidak hanya relevan, tetapi juga berdaya guna bagi masyarakat luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun