Mohon tunggu...
Beryn Imtihan
Beryn Imtihan Mohon Tunggu... Konsultan - Penikmat Kopi

Beryn, lahir di Pulau Seribu Masjid, saat ini mengabdi pada desa sebagai TPP BPSDM Kementerian Desa dengan posisi sebagai TAPM Kabupaten. Sebelumnya, ia aktif mengajar di beberapa perguruan tinggi. Beryn memiliki minat pada isu sosial, budaya, dan filsafat Islam. Saat kuliah, Beryn pernah mencoba berbagai aktivitas umumnya seperti berorganisasi, bermain musik, hingga mendaki gunung, meskipun begitu satu-satunya hal yang selalu menarik perhatiannya adalah menikmati secangkir kopi.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Surat Terbuka buat Menteri Desa Baru

20 Oktober 2024   23:00 Diperbarui: 21 Oktober 2024   01:25 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yandri Susanto, Menteri Desa (sumber: instagram.com/yandri_susanto)

Yang Terhormat Bapak Menteri Desa,

Perkenalkan, saya adalah salah satu dari ribuan pendamping desa yang bekerja di garis depan, bertugas memastikan bahwa setiap kebijakan, program, dan anggaran yang (akan) Bapak susun sampai dengan baik dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat desa. 

Saya menulis surat ini untuk menyampaikan rasa hormat, sekaligus berbagi harapan dan kegelisahan kami, para pendamping desa, yang sering kali terlupakan dalam hiruk-pikuk kebijakan pembangunan nasional.

Sejak diperkenalkannya Dana Desa, desa-desa di seluruh Indonesia telah mengalami transformasi yang signifikan. Banyak jalan, jembatan, dan infrastruktur lainnya telah dibangun, dan kehidupan masyarakat desa perlahan-lahan membaik. 

Namun, di balik kemajuan ini, ada begitu banyak tantangan yang kami hadapi di lapangan. Tugas kami bukanlah sekadar mengawasi atau memantau penyaluran dana, melainkan menjadi penghubung langsung antara pemerintah pusat dan masyarakat desa yang masih kerap dihadapkan pada pelbagai masalah yang kompleks.

Bapak Menteri, sebagai pendamping desa, kami sering kali bekerja tanpa sorotan, namun kami memahami tanggung jawab yang kami emban. Dalam tugas sehari-hari, kami berhadapan langsung dengan kepala desa, perangkat desa, serta masyarakat yang terkadang belum sepenuhnya paham mengenai penggunaan Dana Desa. 

Di sini, kami tidak hanya menjadi pengawas, tetapi juga fasilitator, pendidik, bahkan terkadang menjadi penengah dalam konflik kepentingan yang muncul di desa. Pekerjaan ini bukanlah hal yang mudah, apalagi dengan dukungan yang terkadang belum sepenuhnya optimal.

Kami menyadari bahwa kehadiran Dana Desa adalah terobosan besar bagi pembangunan pedesaan. Tetapi, kami juga memahami bahwa untuk memastikan program ini berjalan dengan baik, dibutuhkan pendampingan yang lebih kuat dan komprehensif. Banyak di antara kami yang bekerja dengan keterbatasan, baik dari segi kapasitas, sarana, maupun pelatihan. Oleh karena itu, kami berharap di bawah kepemimpinan Bapak, Kementerian Desa dapat memberikan perhatian yang lebih besar pada penguatan kapasitas pendamping desa.

Kami ingin berkontribusi lebih banyak dalam membangun desa. Namun, untuk itu, kami memerlukan pelatihan yang memadai, terutama dalam hal manajemen proyek, penyusunan anggaran, serta penggunaan teknologi. 

Dunia semakin berkembang, dan begitu juga kebutuhan desa. Di era digital ini, desa tidak lagi hanya membutuhkan infrastruktur fisik, tetapi juga akses ke teknologi dan informasi. Kami percaya bahwa dengan keterampilan yang lebih baik, kami bisa menjadi agen perubahan yang lebih efektif di lapangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun