Mohon tunggu...
Beryn Imtihan
Beryn Imtihan Mohon Tunggu... Konsultan - Penikmat Kopi

Saat ini mengabdi pada desa. Kopi satu-satunya hal yang selalu menarik perhatiannya...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Belajar dari Sikap Politik TGH Musthofa Umar Abdul Aziz (Bagian 2)

26 September 2024   15:17 Diperbarui: 1 Oktober 2024   19:45 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alumni yang memahami ajaran Aboye akan melihat politik sebagai sarana kesejahteraan, bukan untuk keuntungan pribadi. Dengan sikap mandiri, alumni dan jamaah menjadi teladan bagi masyarakat dalam memilih pemimpin yang berpihak pada kemaslahatan umat tanpa terikat afiliasi politik.

Ketiga, dukungan berdasarkan kebijakan yang realistis. TGH. Musthofa mendukung salah satu calon sebagai gubernur NTB pada tahun 1998 dengan pertimbangan matang. Beliau tidak sembarangan memberikan dukungan, melainkan memilih pemimpin yang menawarkan kebijakan realistis dan aplikatif yang memberikan manfaat nyata, khususnya bagi pesantren dan umat Islam.

Alumni dan jamaah Al-Aziziyah sebaiknya mencontoh sikap yang rasional dalam menghadapi dinamika politik, terutama saat pemilihan pemimpin. Dukungan terhadap kandidat mesti didasarkan pada kebijakan yang jelas dan realistis, bukan janji kampanye bombastis yang sulit direalisasikan. 

Alumni dan jamaah perlu mengevaluasi program-program calon pemimpin, memastikan bahwa kebijakan tersebut relevan dengan kondisi masyarakat dan dapat dilaksanakan dengan sumber daya yang ada.

Selain itu, penting mempertimbangkan track record calon pemimpin dalam melaksanakan kebijakan sebelumnya. 

Alumni dan jamaah mesti menghindari terjebak dalam janji politik yang berlebihan dan mendukung kandidat dengan rencana konkret yang sejalan dengan kepentingan masyarakat luas. 

Dengan pendekatan ini, dukungan yang diberikan akan membawa manfaat nyata, sesuai dengan semangat Aboye dalam memilih pemimpin yang berorientasi pada kemaslahatan umat.

Keempat, menjaga persatuan umat. Alumni dan jamaah Al-Aziziyah mesti menempatkan diri sebagai penjaga persatuan umat, terutama di tengah dinamika politik yang sering kali memecah belah masyarakat. Seperti yang diajarkan Aboye, peran santri (dan alumni) tidak terbatas pada pendidikan agama dan dakwah, tetapi juga menjaga kesatuan umat, terutama ketika politik menjadi ajang persaingan yang menciptakan perpecahan. 

Sikap moderat dan inklusif yang diwariskan oleh beliau menjadi kunci dalam menghadapi berbagai situasi politik yang ada. Alumni dan jamaah perlu mengedepankan dialog, komunikasi yang terbuka, serta menghindari fanatisme berlebihan terhadap satu kelompok atau partai politik yang menimbulkan konflik internal umat.

Alumni dan jamaah Al-Aziziyah mesti tetap fokus pada misi utama yang diwariskan oleh Aboye, yaitu pendidikan, dakwah, dan kesejahteraan umat. Dalam menjalankan peran politik, sebaiknya menghindari polarisasi yang merusak tatanan sosial, dan sebaliknya menjadi pelopor gerakan sosial yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Dengan memegang teguh ajaran ini, alumni dan jamaah memberikan kontribusi positif, baik untuk kemajuan umat Islam maupun untuk terciptanya harmoni dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun