Gema Prima bertujuan mendorong perubahan perilaku di kalangan masyarakat dan aparat pemerintahan, agar lebih mandiri dan responsif terhadap tantangan yang muncul. Salah satu fokus utama program ini adalah menanggulangi kemiskinan di NTB, yang pada masa itu menjadi salah satu masalah terbesar di provinsi ini.
Meski tidak ada lompatan drastis dalam penurunan angka kemiskinan, namun setidaknya program ini berhasil menjaga stabilitas sosial dan ekonomi di tengah-tengah pergolakan nasional yang terjadi. Program ini juga dianggap berhasil mencegah terjadinya turbulensi ekonomi yang lebih dalam, sehingga masyarakat NTB tidak mengalami guncangan besar di masa transisi waktu itu.
Mengapa TGH. Musthofa Mendukung?
Dukungan TGH. Musthofa terhadap salah satu calon bisa dipahami melalui beberapa perspektif. Pertama, sebagai seorang ulama yang peduli pada kesejahteraan umat, TGH. Musthofa melihat bahwa calon tersebut membawa kebijakan yang konkret dalam memperbaiki kondisi masyarakat, khususnya melalui program-programnya yang mencoba merubah perilaku masyarakat dan aparat pemerintahan menjadi lebih mandiri dan bertanggung jawab.
Program yang selain fokus pada program ekonomi, juga memperhatikan aspek moral dan mentalitas masyarakat, hal ini sejalan dengan nilai-nilai yang dianut dan diajarkan oleh TGH. Musthofa.
Kedua, calon tersebut dianggap sebagai sosok yang mampu menavigasi perubahan cepat di tingkat nasional—berdasar pada pengalaman panjangnya menjabat beberapa jabatan di ibu kota Jakarta, tanpa merusak tatanan sosial di NTB. Di masa transisi yang penuh ketidakpastian, kemampuan seorang pemimpin dalam menjaga stabilitas sangat penting.
Calon tersebut, melalui berbagai pendekatan, mampu meyakinkan TGH. Musthofa bahwa tidak ada “guncangan besar” yang akan merugikan masyarakat, terutama kalangan santri dan pesantren, yang sering kali menjadi kelompok rentan terhadap perubahan kebijakan yang drastis.
Ketiga, dukungan TGH. Musthofa juga dipengaruhi oleh keterbukaan calon tersebut terhadap pendidikan agama dan pesantren. Di bawah kepemimpinannya, pendidikan agama mendapat perhatian yang lebih besar, yang sejalan dengan visi TGH. Musthofa dalam mendidik generasi muda yang berakhlak dan berilmu.
Hal ini memperkuat alasan TGH. Musthofa mendukungnya sebagai gubernur, karena melihat kesamaan visi dalam membangun masyarakat NTB yang lebih religius dan mandiri. (Bersambung)
Klik untuk melanjutkan ke bagian 2 Sikap Politik Alumni dalam PILKADA
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H