Akhir-akhir ini marak diperbincangkan tentang masalah tawuran antar pelajar. Hal ini bukan menjadi masalah yang kecil bagi dinas pendidikan yang dibuat gerah olah tawuran antar pelajar tersebut. Tawuran pelajar kerap terjadi dimana-mana bukan hanya di satu kota saja.
Terkadang tawuran bermula hanya karena masalah sepele entah hanya karena saling mengejek antar pelajar beda sekolah, ada pula terkadang pelajar tersebut memang suka membuat onar yang terbiasa bergabung dalam suatu genk.
Upaya yang dilakukan oleh pihak sekolah tidak membuat mereka sadar akan kesalahannya, bahkan terkadang mereka melakukan tawuran ditempat umum yang membuat dimana otomatis akan mengganggu kenyamanan para pemakai tempat/ fasilitas umum.
Dari pihak dinas pendidikan sendiri berencana akan menegur sekolah yang siswanya ikut tawuran dan akan memberikan sanksi berupa tidak akan diakui akreditasi sekolah tersebut. Hal ini dilakukan karena dinas pendidikan menganggap bahwa sekolah tidak mampu untuk mendidik anak didiknya dengan baik.
Padahal jika kita ketahui pelajar merupakan tonggak generasi pemimpin bangsa. Bagaimana bangsa akan maju jika generasi sekarang sudah mengenal tawuran. Maka dari itu untuk memperbaiki itu semua diperlukan bantuan dari berbagai pihak seperti pihak keluarga, sekolah, dan pihak kepolisisan. Semua pihak di ikut sertakan dalam mencegah terjadinya tawuran tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
