Mohon tunggu...
Imron Rosyadi
Imron Rosyadi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Aku sangat suka kopi hangat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Garuda di Rumah Paman

1 Juni 2013   15:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:41 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seperti biasanya setelah lebaran
keluarga besarku berkumpul
kali ini
arenanya di rumah paman


Rumah paman menaungi banyak burung
paman sangat suka mendengar nyanyian mereka
baginya itu obat murung


Banyak sangkar menjadi hiasan langit rumah
tidak hanya burung-burung
kami juga berkicau
, mencoba ramah
atau entahlah


Paman, Ayah, Ibu, Bibi sampai Kakek dan nenek
ikut berkicau
mereka berebut
sangkar emas burung Garuda


Di rumah paman ada berbagai macam burung yang berkicau
kecuali burung Garuda bersangkar emas
dia hanya diam


Paman mengaku sangkar itu miliknya,
“Garuda itu sudah aman dan nyaman di sini”
Ayah menjawab, "kamu sudah banyak burung di sini
kau urusi burung gereja itu
dia selalu menyanyi untukmu"
garuda
masih diam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun