Seperti biasanya setelah lebaran
keluarga besarku berkumpul
kali ini arenanya di rumah paman
Rumah paman menaungi banyak burung
paman sangat suka mendengar nyanyian mereka
baginya itu obat murung
Banyak sangkar menjadi hiasan langit rumah
tidak hanya burung-burung
kami juga berkicau, mencoba ramah
atau entahlah
Paman, Ayah, Ibu, Bibi sampai Kakek dan nenek
ikut berkicau
mereka berebut sangkar emas burung Garuda
Di rumah paman ada berbagai macam burung yang berkicau
kecuali burung Garuda bersangkar emas
dia hanya diam
Paman mengaku sangkar itu miliknya,
“Garuda itu sudah aman dan nyaman di sini”
Ayah menjawab, "kamu sudah banyak burung di sini
kau urusi burung gereja itu
dia selalu menyanyi untukmu"
garuda masih diam