Dalam sebuah acara seminar yang dihadiri sekitar 50 peserta, tiba-tiba sang motivator berhenti berkata-kata. Ia mulai meberikan balon kepada msing-masing peserta. Mereka diminta untuk menulis namanya di balon-balon tersebut dengan menggunakan spidol. Setelah itu, semua balon dikumpulkan dan dimasukkan dalam ruangan lain.
Sekitar 15 menit kemudian, semua peserta disuruh masuk ke ruangan dan di minta untuk menemukan balon yang tertulis nama mereka. Mereka hanya diberi waktu 3 menit.
Semua orang panik mencari nama mereka, bertabrakan satu sama lain, mendorong dan berebut dengan orang lain disekitarnya sehingga terjadi kekacauan ! Waktu 3 menit sudah usai. Tidak seorangpun yang bisa menemukan balon mereka sendiri.
Setelah itu, sang motivator meminta kepada peserta untuk secara acak mengambil balon dan memberikannya kepada orang yang namanya tertulis diatasnya. Tak sampai 3 menit, semua orang sudah punya balon dengan nama mereka sendiri.
Akhirnya sang motivator berkata, "Apa yang kita alami ini mirip dan sering terjadi dengan kehidupan sehari-hari. Semua orang sibuk mencari kebahagiaan untuk diri sendiri. Mirip dengan mencari balon mereka sendiri, dan banyak yang gagal.
Mereka baru berhasil mendapatkannya ketika memberikan kebahagiaan kepada orang lain. Mirip dengan memberikan balon tadi kepada pemiliknya.
Ingat, bahwa kebahagiaan kita sebenarnya juga terletak kepada kegahagiaan yang kita berikan kepada orang lain, maka Anda akan mendapatkan kebahagiaan Anda sendiri.
Ya. Ini sesuai dengan apa yang disampaikan Rasulullah SAW. "Barangsiapa yang membantu seorang mu'min terlepas dari kesusahan di dunia, niscaya Allah akan membantunya terlepas dari kesusahan dunia dan akhirat." (HR. Muslim)
Sumber :Â majalah hikmah Nurul Hayat Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H