Mohon tunggu...
IMRON ROSADI
IMRON ROSADI Mohon Tunggu... Wiraswasta - Alhamdulillah

Selalu Bersyukur dan Bersabar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berhematlah! Beberapa Daerah Kekurangan Air Bersih

7 September 2020   10:58 Diperbarui: 7 September 2020   11:17 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulungagung, (afederasi.com) -- Musim kemarau di tahun ini membuat sejumlah desa di Kabupaten Tulungagung mengalami kekurangan air bersih. Bahkan hingga kini tercatat ada delapan desa yang tersebar di tiga kecamatan mengalami krisis air bersih, yang setiap hari mendapatkan droping air bersih.

Melihat akan hal itu, membuat salah satu yayasan yang bergerak dalam bidang layanan sosial dan dakwah yakni Nurul Hayat Zakat Kita, melakukan kegiatan bakti sosial berupa pengiriman air bersih sebanyak 16 ribu liter yang ditujukan di dua desa yang ada di Kecamatan Kalidawir

"Kami telah mengirimkan air bersih di Desa Kalibatur dan Winong," ungkap layanan sosial, Imron Rosadi ketika dikonfirmasi afederasi.com.

Imron menjelaskan tujuan dari kegiatan baksos ini untuk membantu kebutuhan pokok air bersih bagi sejumlah warga yang terdampak kekeringan. Diharapkan, dengan adanya bantuan ini dapat meringankan beban warga, khususnya bagi warga yang secara finansial kurang mampu. 

dokpri
dokpri
"Sekitar 16 ribu liter air bersih atau sekitar 4 tanki air yang kami kirimkan ke lokasi yang terdampak kekeringan. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban mereka dan bermanfaat," imbuhnya. 

Sementara itu, Rodiyah salah satu warga setempat mengungkapkan bahwa dirinya mengalami kekurangan air bersih sejak pertengahan Juli hingga sekarang. Hal ini dikarenakan sumber air yang kian menipis, serta hujan belum juga turun.

"Sebenarnya ada sumur maupun hipam. Namun saat ini sumbernya kecil bahkan tidak mengalir," katanya. 

Menurut Rodiyah, ketika musim kemarau tiba dan belum adanya bantuan air bersih. Beberapa warga yang ingin mendapatkan air harus rela berjalan sejauh 1,5 kilometer menuju sumber air/sungai, dan itupun jalannya cukup susah. Ada pula warga yang rela membeli air seharga Rp12 ribu per 160 liter.

"Ada yang mengambil ke sungai, ada juga yang membeli untuk mendapatkan air," jelasnya.

Hal senada diungkapkan Sukimin yang disaat itu ikut mengantri untuk menerima bantuan air bersih. Dia sangat berterima kasih atas bantuan para donatur Nurul Hayat. "Sebab, dengan adanya bantuan air ini, paling tidak bisa untuk tambahan stok untuk keperluan sehari -- hari," imbuhnya.

Disinggung harapan kepada pemerintah, melihat desanya menjadi langganan kekeringan. Kata Sukimin, dirinya berharap sekiranya ada program yang bisa dirasakan jangka panjang, terutama antisipasi musim kemarau panjang. "Misalkan dibuatkan sumur bor atau sejenisnya yang bisa dimanfaatkan untuk masyarakat umum," harapnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun