Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum baru yang bisa tetap diterapkan, tapi hanya untuk sekolah penggerak yang sumber daya dan dana yang mencukupi.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah meluncurkan kurikulum baru, yaitu dinamai Kurikulum Merdeka (KM). Menurut penjelasan resmi Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemendik budristek Anindito Aditomo, KM ini telah diimplementasikan di hampir 2.500 sekolah yang mengikuti Program Sekolah Penggerak dan 901 SMK Pusat Keunggulan sebagai bagian dari pembelajaran paradigma baru. Mulai Tahun Ajaran 2022/2023 sekolah bisa memilih untuk mengimplementasikan kurikulum berdasarkan kesiapan masing-masing mulai TK B, kelas I, IV, VII, dan X.
Kurikulum merdeka yang mulai diuji coba pada tahun 2020 dan akan mulai diterapkan pada tahun 2022. Kurikulum Merdeka ini pertama kali dicetuskan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, yaitu Nadiem Makarim pada 2019, hal ini dilator belakangi dari hasil penelitian Programme for International Student Assessment (PISA) yang dilaksanakan pada tahun 2019 dengan hasil penilaian peserta didik yang ada di Indonesia hanya menduduki posisi keenam dari bawah, sehingga dengan hasil penelitian ini mendikbud mencetuskan konsep kurikulum yang baru.
KM ini dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang lebih fleksibel, sekaligus berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter serta kompetensi peserta didik. Semuanya berpusat pada anak. Karakteristik utamanya:
1) Pembelajaran berbasis proyek untuk pengembangan soft skills dan karakter sesuai profil pelajar Pancasila
2) Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar, seperti literasi dan numerasi. Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai kemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.
Kurikulum merdeka memiliki konsep kemandirian dan kemerdekaan bagi pendidikan yang ada di Indonesia untuk menentukan sendiri cara atau metode terbaik yang dapat digunakan selama proses belajar mengajar. (Afida, 2021)
Pada konsep kurikulum merdeka ini memiliki kesamaan dengan konsep pemikiran pendidikan kebebasan oleh Paulo Freire, hal ini dapat dilihat dari persamaan tujuan yaitu humanisasi yang dilakukan untuk memberikan kebebasan berpendapat dan berpikir dalam proses belajar dimana pada titik ini pendidikan harus mampu membawa manusia pada kemerdekaan lahir dan batin.
Kurikulum merdeka memiliki konsep kemandirian dan kemerdekaan bagi pendidikan yang ada di Indonesia untuk menentukan sendiri cara atau metode terbaik yang dapat digunakan selama proses belajar mengajar. (Afida, 2021) Pada konsep kurikulum merdeka ini memiliki kesamaan dengan konsep pemikiran pendidikan kebebasan oleh Paulo Freire, hal ini dapat dilihat dari persamaan tujuan yaitu humanisasi yang dilakukan untuk memberikan kebebasan berpendapat dan berpikir dalam proses belajar dimana pada titik ini pendidikan harus mampu membawa manusia pada kemerdekaan lahir dan batin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H