Pendidikan di Indonesia terus mengalami perubahan dan tantangan yang berkelanjutan. Dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 01 Gunung Sugih, pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) diadopsi sebagai strategi utama. PTK menjadi landasan untuk merumuskan dan melaksanakan inovasi dalam proses belajar mengajar, dengan tujuan utama meningkatkan pemahaman siswa dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih efektif.
Langkah-Langkah PTK di SDN 01 Gunung Sugih:
1.Identifikasi Tantangan Pembelajaran:
Dalam tahap awal, pihak sekolah bersama para guru mengidentifikasi tantangan dan hambatan pembelajaran yang dihadapi siswa di SDN 01 Gunung Sugih. Analisis data mencakup hasil ujian, partisipasi siswa, dan aspek-aspek lain yang memengaruhi pembelajaran.
2.Perumusan Rencana Tindakan:
Setelah identifikasi masalah, guru-guru bekerja sama untuk merumuskan rencana tindakan yang spesifik dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Rencana ini mencakup strategi pembelajaran, sumber daya yang diperlukan, dan langkah-langkah evaluasi.
3.Implementasi Rencana Tindakan:
Guru-guru melaksanakan rencana tindakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Selama implementasi, mereka secara cermat mencatat respons siswa, perubahan perilaku, dan hasil pembelajaran yang diperoleh.
4.Pemantauan dan Evaluasi:
Proses pemantauan dilakukan secara berkala untuk mengukur efektivitas tindakan yang diambil. Guru-guru memanfaatkan data pembelajaran, observasi kelas, dan tes formatif untuk mengidentifikasi perubahan positif dan memperbaiki strategi yang belum efektif.
5.Refleksi dan Penyesuaian:
Setelah satu siklus PTK selesai, guru-guru bersama-sama merenungkan hasil yang telah dicapai. Mereka melakukan evaluasi diri, memberikan masukan, dan melakukan penyesuaian terhadap rencana tindakan berikutnya.
Dampak PTK di SDN 01 Gunung Sugih:
1.Peningkatan Prestasi Belajar:
Melalui PTK, terlihat peningkatan yang signifikan dalam prestasi belajar siswa. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan rata-rata nilai ujian dan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran.
2.Peningkatan Keterlibatan Siswa:
Guru berhasil menciptakan lingkungan belajar yang lebih interaktif dan mendukung. Keterlibatan siswa dalam diskusi kelas, proyek, dan kegiatan ekstrakurikuler juga mengalami peningkatan.