Namun demikian, jika radikalisme masih saja dihubungkan dengan isu terorisme, tentu berakibat pada distorsi pemahaman dan mengakibatkan phobia terhadap label radikal. Hingga kemudian banyak orang yang lebih memilih moderat atau jalan tengah terutama dalam berpolitik.Â
Padahal, disaat kondisi negara yang sedang di gegerkan dengan kasus natuna, belum masalah BPJS kesehatan yang mecekik rakyat kecil, kasus korupsi yang dilakukan elit politik, ditambah dengan hutang luar negeri yang seakan tiada habisnya akibat ditindas oleh kapitalisme dan imperialisme seperti saat ini, tentu peran aktif orang-orang radikal sangat dibutuhkan untuk melaksanakan gerakan pembaharuan perbaikan sosial dan memajukan kesejahteraan derajat kemanusiaan.