Mohon tunggu...
imrokhatun khasanah
imrokhatun khasanah Mohon Tunggu... -

Sederhana

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengukir Karakter Santri

22 April 2015   20:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:47 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

UHAMKA DORMITORY atau yang tidak asing ditelinga kita dengan sebutan Rusunawa merupakan asrama Semi Pesantren, yang di bawah payung Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA). Letaknya di jalan Tanah Merdeka Kampung Rambutan, Ciracas, Pasar Rebo Jakarta Timur. Tempatnya memang terbatas namun ilmu yang di dalamnya tidak terbatas. Rusunawa menyedian fasilitas hunian yang representatif. Selain itu bertujuan untuk mengaktualisasikan potensi spiritual, intelektual, dan kepemimpinan santri (mahasiswa) secara optimal dan membelajarkan santri untuk hidup bermasyarakat.

Menjadi santri di Rusunawa tidak semudah kita membalikkan telapak tangan karena harus melewati seleksi seperti tes mengaji, tes bahasa Inggris dan bahasa Arab, yang kemudian menjadi pertimbangan pihak asrama menerima atau mengurungkan untuk menerima santri. Teknis mengujian mengaji dengan cara di kumpulkan menjadi satu ruangan kemudian di panggil oleh penguji mengaji satu – persatu dan di tes mengaji, disitu kita dilihat sudah level berapa mengajinya. Berbeda dengan teknis pengujian bahasa, karena teknisnya kita mengerjakan soal dengan waktu 20 menit yang diawasi oleh pengurus Rusunawa. Lalu 3 hari kemudian pengumuman penerimaan santri di Rusunawa.

Sebelum calon santri menempati Rusunawa di wajibkan membayar regestrasi sebesar Rp 2.100.000,- untuk setahun atau Rp 175.000,- perbulan. Fasilitas di Rusunawa seperti kamar yang luas yang terdiri dari 2 ranjang kasur tingkat, lemari, meja belajar, listrik, dan kamar mandi yang nyaman. Jika calon santri tidak melakukan regestrasi sampai waktu yang ditentukan itu berarti calon santri telah mengundurkan diri secara tidak langsung.

Kegiatan santri tentu tidak jauh dari anak pesantren yang santri putri dan santri putra terpisah tidak campur dan dilarang memakai pakaian ketat serta transparan. Disini kita di ajarkan untuk disiplin dalam beribadah, kuliah, dan berorganisasi. Kemandirian pun tidak ketinggalan di Rusunawa. Setiap hari santri di wajibkan shalat jama’ah di masjid. Setelah shalat jama’ah di lanjutkan dengan kegiatan mengaji bersama fasilitator yang sudah di siapkan oleh pihak Rusunawa, sembari mengevaluasi akan kemampuan kita dalam mengaji dan mengkaji isi Al-Qur’an. Kegiatan tersebut dilakukan sehabis shalat magrib dan subuh setiap hari senin sampai jum’at. Sabtu dan minggu libur dan diperbolehkan pulang kerumah untuk bercengrama dengan keluarga.

Bukan hanya mengaji dan mengkaji isi Al-Qur’an saja kegiatan di Rusunawa. Pada senin malam ada kegiatan Mohodoroh kelas atau pengajian kecil yang di maksudkan melatih akan berbicara santri di halayak umum dan berbagi ilmu karena semua dalam rangkaian Mohodoroh oleh santri, fasilitator hanya mengarahkan. Sebulan sekali di lakukan Mohodoroh Akbar yang dimana semua santri di kumpulkan menjadi satu beserta fasilitator dan pengurus Rusunawa. Di dalam jajaran acara di Mohodoroh bukan hanya ceramah dan ceramah melainkan ada kreasi santri seperti drama musikal, vokal grup yang biasa santri sebut Rusunawa coire, puisi, pidato 3 bahasa (indonesia, arab, dan inggris) semuanya ada penilaiannya dan ada yang menjadi juara disetiap akhir acara Mohodoroh Akbar.

Hasil gambar untuk dormitory uhamka
Hasil gambar untuk dormitory uhamka

Selasa malam adanya kuliah wawasan seperti berwirausahan dan Qiro’ah. Disitu kita dilatih akan kreativitas otak kanan santri. Kemudian diharuskan akan pengaplikasian dari semua teori-teori yang sudah di ajarkan oleh pengajar atau ustadz. Setiap sebulan sekali juga dilakukan evaluasi keseluruhan kegiatan selama bulanitu. Kamis malam dilakukan pengajian umum di masjid yang biasanya di isi oleh dosen yang ada di UHAMKA.

Sehabis shalat subuh berjama’ah ada berbagai pembelajaran tentang berbahasa, seperti bahasa Inggris dan bahasa Arab. Yang di praktikkan setiap 1 minggu berbahasa inggris, 1 minggu berbahasa arab. Jika ada santri yang tidak berbahasa di kenai sanksi berupa menghafal bahasa yang dipakai sehari-hari. Misalnya “saya mau makan” bahasa inggris atau bahasa arabnya apa, tergantung minggu apa santri tersebut di beri sanksi.

Semua pengajaran yang di lakukan oleh pengurus Rusunawa menurut halayak umum yangaturannya terlalu ketat dan membosannya, dilalui untuk mencetak karakter santri yang lebih baik dan unggul dari yang lain yang mungkin belum bisa mencicipi nikmatnya hidup di Rusunawa.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun